Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Muncul Sinyalemen Kecurangan China

Demi Ambisi Kejar Juara Umum Olimpiade

Senin, 04 Agustus 2008 – 12:33 WIB
Muncul Sinyalemen Kecurangan China - JPNN.COM
Stadion sarang burung yang megah, tempat pembukaan dan penutupan Olimpiade 2008 Beijing akan digelar. China juga mengejar posisi juara umum. Foto: AFP
BEIJING – Status tuan rumah Olimpiade Beijing tak akan disia-siakan Tiongkok. Selain mengejar gengsi sukses penyelenggaraan, tentu mereka bertekad mencetak sejarah sukses prestasi. Karena sejak kali pertama mengikuti pesta olahraga antarbangsa-bangsa pada Olimpiade 1984 Los Angeles, Tiongkok belum sekalipun nangkring sebagai juara umum.

Prestasi terbaik mereka adalah saat menyabet posisi runner-up di bawah Amerika Serikat selama terjun di Olimpiade 2004 Athena. Sukses itu ditandai dengan tergesernya dominasi Eropa seperti Rusia dan Jerman maupun kekuatan Australia. Sebelum itu, Tiongkok selalu berada di bawah bayang-bayang tiga negara tersebut.

Ditopang kekuatan terbesar 639 atlet dengan usia rata-rata 24,2 tahun, tuan rumah yang menarget memborong 88 emas dari 302 nomor yang dipertandingkan pernah diprediksi Pricewaterhouse Coopers (PWC) bakal mengalahkan AS dalam perolehan medali. Terlepas dari hasil survey konsultan jasa profesional yang bermarkas di New York itu, suara miring tentang usaha Tiongkok merebut posisi puncak pada bermunculan.

Seperti yang dilontarkan Yelena Soboleva, salah satu andalan atletik Rusia yang menjadi korban pencekalan karena doping. Juara dunia lari 1500 meter itu menilai ada gerakan sistematis yang melibatkan federasi internasional per cabang olahraganya untuk mengeliminasi atlet yang berpeluang merebut medali dengan cara tak sehat.

Terutama di cabang olahraga yang menjadi tambang medali seperti atletik, renang, angkat besi, dan angkat berat. ’’Provokasi itu sengaja dilakukan untuk menyingkirkan atlet handal sebelum Olimpiade. Karena kami semua berkesempatan memenangkan medali di Beijing,’’ ungkap Soboleva seperti dilansir Associated Press (2/8).

Pelari jarak menengah yang kemarin merayakan ulang tahun ke-26 itu menyangkal tuduhan dirinya menukar sampel tes doping usai kejuaraan dunia di Osaka, Jepang yang sudah berlangsung lebih dari setahun yang lalu. Soboleva pun merupakan satu dari lima atlet atletik Rusia yang dicekal sepekan menjelang pembukaan Olimpiade.

Sedangkan lima pelari Rusia yang lain adalah Daria Pishchalnikova, Gulfia Khanafeyeva, Tatiana Tomashova, Yulia Fomenko dan Svetlana Cherkasova. Beberapa media terbitan Rusia yang terbakar emosi sampai memberitakan pelarangan itu adalah manipulasi pihak asing untuk merampas emas mereka di Olimpiade.

Rusia pun tak sendiri. Beberapa atlet AS, Inggris,dan Rumania yang berpeluang merebut medali dari lintasan atletik, renang, maupun senam tak bisa berkutik ketika kasus lama yang tak berkaitan dengan kualifikasi Olimpiade 2008 kembali diungkit. Seperti yang menimpa juara bertahan lari 100 meter pria Justin Gatlin yang diandalkan AS mempertahankan gelar akhirnya gagal tampil setelah akibat skandal doping pada 2006 lalu diungkap.

BEIJING – Status tuan rumah Olimpiade Beijing tak akan disia-siakan Tiongkok. Selain mengejar gengsi sukses penyelenggaraan, tentu mereka bertekad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News