Mural Marcus Rashford Dirusak Setelah Kegagalan Inggris di Final EURO 2020
"Perilaku menjijikan seperti itu (rasis) tidak bisa kami terima lagi," ujar salah seorang juru bicara dilansir dari BBC.
Terlepas dari kegagalannya mengeksekusi penalti di Final EURO 2020. Rashford tetaplah pesepak bola hebat yang telah banyak berkontribusi bagi klubnya Manchester United maupun Timnas Inggris, dan tak sepantasnya ia menerima perlakuan seperti itu.
"Jika anda tidak bisa menerima kekalahan di dunia sepak bola, maka olahraga ini bukan tempat anda," tulis seorang netizen membela para pemain Inggris.
Rashord merupakan pemuda dengan kepeduilian tinggi bagi negaranya. Seperti dilansir Sportbible, pemain berusia 23 tahun ini membuat pemerintah Inggris menghidupkan kembali kebijakan memberi makan anak-anak kurang mampu di waktu libur sekolah tidak cuma sekali, tapi dua kali.
Dia juga baru saja merilis buku khusus anak-anak yang berjudul "How to Be the Best You Can Be", yang mengajarkan mereka untuk percaya diri dan berani bermimpi.
Surat kabar Sunday Times bahkan baru saja merilis bahwa Rashford merupakan orang termuda dalam daftarnya yang sering menjalankan kegiatan beramal.
Bagaimana pun ia sudah membantu Inggris mencapai Final EURO 2020. Musim lalu sang pemain juga sanggup mencetak sebelas gol dan sembilan assist bagi Man United.
Maka sudah seharusnya Rashford dan pemain Inggris lainnya tetap mendapat apresiasi atas perjuangan mereka di atas lapangan.(bbc/sportbible/mcr15/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: