Muslim Denmark Rayakan Lebaran Mendadak
jpnn.com, COPENHAGEN - Arfa Darojati Hadiyanto merayakan Idulfitri lebih dulu. Di negara tempatnya bermukim sekarang, Denmark, Ramadan berakhir kemarin, Selasa (4/6). Berikut kisahnya kepada Jawa Pos, sebagaimana disampaikan melalui surat elektronik tadi malam.
''Sebelumnya, Idulfitri diumumkan jatuh pada 5 Juni 2019. Tapi, mendadak maju,'' ungkap Arfa. Muslim Denmark pun kelabakan. Mereka rata-rata tidak mengajukan cuti. Sebab, 5 Juni adalah tanggal merah. Kebetulan. Tiap tahun, pada tanggal itu, Denmark memperingati Grundlovsdag (Constitution Day).
Karena Idulfitri maju sehari, umat Islam Denmark yang hendak menunaikan salat Id terpaksa izin dadakan ke atasan. Beberapa beruntung. Tapi, ada pula yang gagal. Demi Melinda adalah salah seorang yang beruntung.
BACA JUGA: Agenda Megawati Soekarnoputri di Hari Lebaran
WNI yang tinggal di Kopenhagen pun pergi ke Wisma Duta Indonesia, kediaman resmi Duta Besar Indonesia untuk Denmark M. Ibnu Said, untuk menunaikan salat. ''Karena hanya izin via telepon, saya tidak bilang bahwa saya terlambat ke kantor karena Lebaran maju sehari,'' ucap Demi.
Sementara itu, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Turki, dan Lebanon merayakan Idulfitri kemarin. Ramadan di negara-negara tersebut berakhir setelah para pencari hilal melihat sabit di titik-titik yang ditentukan.
Bukan hanya orang dewasa yang berbahagia menyambut hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, tapi juga anak-anak.
Namun, tak sedikit pula yang menyambut hari kemenangan dengan hati waswas. Muslim Iraq yang tinggal di Kota Bagdad, misalnya. Kemarin salat Id berlangsung di bawah pengamanan ketat. (ama/c18/hep)