Muslim Tionghoa Ikut Merayakan Imlek
Tak Makan Besar, Tetap Bagi-bagi AngpauMinggu, 10 Februari 2013 – 11:58 WIB
Hal yang sama juga diakui Siti yang tinggal di Jalan Alianyang Singkawang. Sejak beberapa tahun lalu setelah menikah dengan seorang muslim, dia memeluk agama Islam.
Namun, tradisi imlek masih dirasakannya. Siti bersama keluarganya bahkan memikinkan keluarganya kue. Selain itu, anak-anaknya sering dikunjungi dan memperoleh angpau. “Hubungan keluarga kami tak berubah, walaupun saat ini saya muslimah.Tidak ada perbedaan dalam hubungan kami,” katanya.
Makan besar sudah menjadi tradisi turunan dari keluarga Chin Miau Fong yang tinggal di Kaliasin Singkawang Selatan. Setelah itu, Chin Miau Fong bersama suami, Ng Jung dan anak-anak serta cucu bersiap-siap menuju ke vihara tepat pukul 23.00 WIB. Vihara yang dituju adalah Tijakung yang ada di Kaliasin.
Mengapa memilih pukul 23.00 WIB, menurut dia, waktu untuk menggelar doa paling tepat pada pukul 23.00 Wib-24.00 WIB dan tepat tengah malam ini adalah malam pergantian tahun imlek. “Ada juga yang subuh hari hingga pagi. Tergantung kepercayaan masing-masing,” katanya menjelaskan. (*)