Mutasi Ngawur Picu Serapan APBD Jeblok
Senin, 10 Oktober 2011 – 07:02 WIB
"Pola pencairan dana dari pusat yang tiga kali itu menyebabkan pemda baru tahu persis berapa sebenarnya uang yang ada setelah APBD-P. Kalau APBD murni itu kan biasanya hanya angka-angka estimasi. Ini karena 70 persen hingga 80 persen APBD mengandalkan dana dari pusat," terangnya.
Sedang faktor internal, lanjutnya, menyangkut pola kerja pegawai di pemda masing-masing. "Yang terjadi, rata-rata Januari hingga Mei itu mereka masih santai-santai. Mei hingga Juni, baru semangat. Kalau kepala daerahnya tegas, memacu kinerja pegawainya, ya daya serap APBD-nya bisa bagus," kata Yuna. (sam/jpnn)