Nah Lho, Rusia Balik Tuding Inggris di Balik Racun Novichok
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan, hari ini (19/3) Organization for the Prohibition of Chemical Weapons akan datang ke Inggris untuk menguji racun tersebut.
Pada hari yang sama, Menlu negara-negara UE akan bertemu dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg di Brussel untuk membahas ketegangan hubungan dengan Rusia.
Inggris juga akan mengambil langkah lanjutan beberapa hari ke depan untuk menyikapi tindakan Rusia. Baik soal racun maupun pengusiran diplomat.
Johnson menyatakan bahwa Inggris memiliki bukti bahwa selama sepuluh tahun belakangan ini Rusia menyimpan Novichok.
Sebelum menuding Inggris sebagai negara yang memiliki stok Novichok, Rusia lebih dahulu mengarahkan telunjuknya kepada Republik Ceko, Slovakia, Swedia, dan Amerika Serikat (AS).
Juru Bicara Rusia Maria Zakharova Sabtu (17/3) menyatakan bahwa banyak ilmuwan Uni Soviet yang tinggal di negara-negara Barat. Para ilmuwan itu membawa serta teknologi pembuatan racun yang mereka kerjakan.
Rusia sudah menghentikan pembuatan senjata kimia sejak 1992 dan tahun lalu sudah memusnahkan seluruh stok yang mereka miliki.
Zakharova juga menuding Inggris sengaja mencari perkara gara-gara perkembangan perang Syria. Presiden Syria Bashar Al Assad yang didukung Rusia terus melebarkan kekuasaan.