Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Naila Novaranti Berburu Spot Terjun Payung ke Taiwan

Rabu, 07 Agustus 2019 – 15:06 WIB
Naila Novaranti Berburu Spot Terjun Payung ke Taiwan - JPNN.COM
Naila Novaranti. Foto: Istimewa

jpnn.com - Penerjun payung Naila Novaranti ingin memecahkan rekor di setiap tahunnya di lokasi yang dianggap paling ekstrem. Sebelumnya, dia pernah nekat terjun payung di atas ketinggian mount Everest di Nepal dalam kondisi cuaca berbahaya.

Teranyar, perempuan 38 tahun itu mengincar Taiwan untuk lokasi penerjunan payung selanjutnya. Dia menyempatkan untuk mencari lokasi yang pas untuk melakukan aksinya itu.

“Di Taiwan ternyata ada beberapa lokasi yang layak dijadikan tempat terjun payung yang ekstrem dengan view yang indah banget, harus dicoba sih tapi belum tahu kapan karena butuh persiapan dan izin juga. Tidak bisa asal terjun, kan ada kode etiknya lah,” kata Naila.

BACA JUGA: Naila Novaranti Akhirnya Taklukan Gunung Everest

Menurut Naila, ada tiga lokasi di Taiwan yang memiliki tantangan, yakni Yehliu Geopark adalah Taman Batu Karang. Tempat wisata ini menyuguhkan pemandangan batu karang beraneka bentuk yang menakjubkan di kawasan semenanjung dengan panjang 1.700 meter.

Kemudian ada Menara 101 Taipei. Menara ini menjadi gedung tertinggi kedua di dunia yang memiliki 101 lantai dengan luas 450.000 meter persegi. Yang terakhir ada Pingxi Old Street, kota yang kaya akan sejarah budaya dengan pemandangan alam. Ada teradisi kuno yang dilakukan di tempat tersebut adalah lokasi doa yang menjadi objek wisata ini dengan menerbangkan puluhan lampion.

BACA JUGA: 3 Srikandi Ditunjuk WTP Forum Kenalkan Objek Wisata di Indonesia

"Ketiga tempat di Taiwan ini berbeda-beda tantangannya. Saya dapat pengalaman baru, tempat baru, sesuatu yang baru, teman baru. Itu aja sih, yang penting have fun aja,” ujar Naila.

Penerjun payung Naila Novaranti ingin memecahkan rekor di setiap tahunnya di lokasi yang dianggap paling ekstrem.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News