Nama Australia tak ada dalam daftar hadir WCF
JAKARTA--Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam ajang internasioanl World Culture Forum (WCF) pada 25 November 2013 mendatang. Dalam daftar hadir negara-negara yang ikut berpartisispasi, nama Australia tak ada dalam list tersebut.
Hal tersebut kontan memunculkan dugaan bahwa negara Kanguru tersebut memang sengaja tidak diundang dalam forum kebudayaan dunia itu. Namun dugaan itu langsung ditampik oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh.
"Semuanya kita undang. Idiologi kebudayaan kan lintas negara, politik, lebih antara people to people tidak mungkin kita kotak-kotakkan," kata Mendikbud di Jakarta, kemarin. Akan tetapi dalam pernyataan Mendikbud sendiri, tidak ada pernyataan jelas mengenai diundang atau tidaknya Australia.
Absennya Australia dalam ajang kebudayaan internasional tersebut ditengarai akibat situasi memanas yang terjadi antara Indonesia dan Australia. Australia yang diisukan melakukan penyadapan kepada para petinggi Indonesia langsung disikapi tegas oleh pemerintah Indonesia. Sebelumnya, pemerintah telah memanggil pulangduta besar Indonesia di Australia, pemanggilan pulang juga telah dilakukan pada militer Indonesia yang sedang melakukan latihan militer bersama di sana. Ketidakhadiran Australia ini akhirnya juga dianggap sebagai protes tegas Indonesia atas isu penyadapan tersebut.
"Justru kita harapkan, bisa duduk bersama (dengan pemerintah Australia) dalam acara tersebut," tutur Nuh.
Acara WCF sendiri merupakan acara yang digagas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2005 lalu. Acara ini telah didesiminasikan pada tahun 2009 lalu di Universitas Gajah Mada bersama dengan 30 universitas lainnya di seluruh Indonesia. Dalam perhelatan tersebut, sekitar 900-1000 peserta di jadwalkan akan ikut hadir. Para menteri kebudayaan dari 17 Negera juga akan ikut serta dalam forum kebudayaan yang dilaksanakan di Bali itu.
Dalam acara tersebut akan dibahasa beberapa isu kebudayaan lintas negara. Yaitu, holistic approaches to culture in development, civil society and cultural democracy, creativity and cultural economics, culture in environment sustainability, sustainability urban development, inter-faith dialogue and community buiding.
Acara yang akan dibuka secara langsung oleh Presiden SBY tersebut akan menampilkan kebudayaan-kebudayaan dari berbagai negara peserta. Tak ketinggalan pula penampilan budaya dari Indonesia sebagai tuan rumah.
Mengenai keuntungan Indonesia sebaga tuan rumah forum kebudayaan tersebut, Nuh tidak dapat menjanjikan secara langsung. Ia hanya mengatakan bahwa seperti APEC yang digelar sebelumnya, keuntungan secara ekonomi maupun lainnya tidak bisa secara langsung ada.