Nama Ayah Jadi Guyonan, Kawan Kerja Ditikam
jpnn.com - BENGKULU - Hanya gara-gara tersinggung nama orangtuanya ditulis di papan merek cucian steam tempatnya bekerja, membuat LS (15) gelap mata.
Remaja warga jalan Akasia RT 35 Pagar Dewa, Bengkulu, nekat menikam temannya. Buah perbuatannya, remaja putus sekolah ini duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Bengkulu, kemarin (6/2).
Sidang dipimpin majelis hakim Wachid, SH dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Herwinda Martina, SH, MH.
Dalam dakwannya jaksa menguraikan, peristiwa penikaman itu terjadi Kamis, 14 November 2013 sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, LS baru datang ke tempat kerjanya di Jalan RE Martadinata Kelurahan Pagar Dewa. Saat itu, LS melihat ada nama ayahnya tertulis di papan merek cucian itu.
Hal itu membuat LS tersinggung, selanjutnya ia bertanya siapa pelaku yang menulis itu. Rekan korban, Budi Hartono (16), mengaku sebagai pelaku. LS lantas membalas dengan menulis nama ibu Budi di papan yang sama.
Kurang puas, LS pulang ke rumahnya dan mengambil pisau. Saat kembali ke tempat cucian motor, ia menemui Budi yang sedang tidur-tiduran. Budi lalu ditikam dengan pisau yang diambilnya dari rumah.
LS dijerat pasal 80 ayat (1) Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. "Saya tersinggung pak hakim, dia selalu cari gara-gara dengan saya," jawab terdakwa saat ditanya majelis hakim kenapa ia sampai nekat menikam temannya. (fiz)