Nama Surindro Diabadikan di Lanud Iswahjudi, Keluarga Sampaikan Terima Kasih
Nanan berharap pengabadian gedung di Lanud Iswahjudi memakai nama Surindro bisa memicu milenial terus belajar mengenai perjuangan kemerdekaan.
Selain itu, pengabadian nama bisa memicu generasi muda untuk menggali lebih dalam sejarah bangsa, termasuk bila ada yang sifatnya sensitif.
Ketika ditanya tanggapannya soal seberapa penting pembangunan kekuatan pertahanan udara Indonesia, Nanan menjawabnya sangat penting.
“Itu merupakan suatu yang mutlak. Kan, negara kita merupakan negara kepulauan dan juga negara maritim. Itu tentunya selain Angkatan Udara, Angkatan Laut juga harus kuat, dan harus bersinergi dan dengan Angkatan Darat," ungkapnya.
Sementara itu, Puan Maharani, adik dari Tatam dan Nanan berterima kasih kepada TNI AU karena mau mengabadikan nama Surindro Supjarso.
"Mewakili keluarga besar, saya mengucapkan terima kasih sebesarnya atas penghormatan kepada beliau (Surindro, red) yang gugur dalam tugas pengabdian, sehingga nama beliau dipakai di salah satu gedung," kata Puan.
Surindro diketahui berstatus pilot pesawat pembom TU 16KS yang hilang pada 22 Januari 1971 dalam tugas latihan di Biak, Papua.
Namun, di masa Orde Baru, pesawat itu di-grounded karena berasal dari Uni Soviet, sehingga para penerbangnya dialihkan. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini: