Nanang: Bahasa Perbuatan Lebih Menjual dalam Pilpres
Minggu, 10 Mei 2009 – 15:32 WIB
Di sisi lain, sambung dia, PDI Perjuangan justru lebih banyak menggunakan bahasa perkataan yaitu dengan mengako partainya wong cilik, menolak BLT, menolak subsidi dicabut. "Tetapi kata-kata itu kan tidak dirasakan langsung oleh masyarakat," kata Nanang Tahqiq lagi.
Nanang menyarankan kepada kontestan dalam pilpres nanti lebih mengedepankan bahasa perbuatan. "Umpamanya JK-Wiranto. JK harus mengedepankan kampanye perdamaian di Aceh, Ambon, Poso dan lainnya. Kalo ada tim sukses JK di sini, konon katanya pikiran BLT itu juga konseptornya JK, itu harus terus disuarakan sebagai bahasa perbuatan. Hal ini akan lebih menjual," tegasnya.