Napoli vs Arsenal: Demi Nama Italia dan Ancelotti
jpnn.com, NAPLES - Niat Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis memulangkan Carlo Ancelotti ke Italia ialah untuk mendatangkan trofi. Maklum, sudah empat musim lemari trofi Partenopei -julukan Napoli- tak bertambah. Terakhir, trofi Supercoppa Italiana edisi 2014 – 2015.
Tetapi, di tangan Ancelotti, Napoli terancam tak meraih gelar apa pun musim ini. Kecuali, jika mampu memperpanjang nafasnya dalam persaingan Liga Europa. Karena, Liga Europa-lah satu-satunya kans Don Carletto menandai comeback-nya ke Eropa dengan trofi juara. Makanya, 90 menit di San Paolo, Naples, ketika menjamu Arsenal pada leg kedua perempat final dini hari nanti WIB jadi penentu harga diri Ancelotti (Siaran langsung RCTI pukul 02.00 WIB).
Tak hanya Ancelotti. Laga ini juga sarat dengan gengsi Napoli sebagai satu-satunya klub dari Italia yang bertarung di kompetisi Eropa. Kemarin WIB (17/4) Juventus sudah tersisih dari perempat final Liga Champions di tangan Ajax Amsterdam.
''Kami satu-satunya klub dari Italia, dan itu yang akan jadi spirit kami tetap bertahan di sini (Liga Europa),'' kata Ancelotti, di dalam konferensi pers di Castel Volturno -kamp latihan Napoli, tadi malam WIB.
Napoli have won 5 of their 7 home fixtures against Premier League opposition (D1 L1)...#UEL pic.twitter.com/znMxV7bs3Z — UEFA Europa League (@EuropaLeague) April 18, 2019
Sejak musim 2016 – 2017, kompetisi Eropa selalu menyertakan klub Italia di semifinal. Bahkan Napoli juga menjadi klub Italia terakhir yang dapat melaju ke empat besar Liga Europa dengan Fiorentina pada musim 2014 – 2015. Nah Ancelotti pun tidak ingin mengulangi musim pertama tanpa trofi bersama klub Italia ketika menangani AC Milan pada 2001 – 2002.
Apalagi, Ultras Napoli sudah kerap membentangkan banner di curva sud San Paolo agar Ancelotti segera membuktikan kapabilitasnya sebagai pelatih juara, terutama pada ajang Eropa. ''Apakah mereka (fans) menginginkan trofi? Saya justru mengharapkan komitmen dari pemain-pemain saya untuk merealisasikannya. Sebab saya bukanlah pesulap,'' tutur allenatore 59 tahun itu, kepada Sky Sport Italia.