Nasib RUU Euthanasia Sukarela di Victoria Akan Ditentukan di Senat
Akses ke kematian yang dibantu secara medis bagi warga negara bagian Victoria, Australia, yang sakit parah berada di tangan segelintir anggota Senat. Sejauh ini, pemungutan suara terakhir di tingkat DPR belum bisa mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) kontroversial tersebut.
Setelah maraton sidang pekan lalu, para anggota Parlemen di DPR Victoria akhirnya memilih untuk meloloskan euthanasia (suntik mati) sukarela di Victoria, dengan hasil akhir pemungutan suara 47-37. Menteri Utama Victoria, Daniel Andrews, menyebut, aturan ini dirancang dengan model paling konservatif di dunia.
RUU tersebut akan dibahas di tingkat Senat minggu depan di mana jumlah suaranya begitu ketat.
Ada 19 suara ‘Ya’ (mendukung) yang sudah pasti didapat, kurang 2 dari jumlah 21 suara yang dibutuhkan, di antara total 40 anggota Senat.
Itu termasuk suara Fiona Patten dari Partai ‘Reason’, 5 suara dari Partai Hijau, 2 suara dari Partai Liberal dan 11 suara dari Partai Buruh.
Sejumlah pihak yang menentang RUU tersebut antara lain tiga anggota Parlemen asal Partai Buruh, Rachel Carling-Jenkins dari kubu Konservatif Australia, Satu anggota Parlemen dari kubu Nasional dan setidaknya delapan orang anggota Partai Liberal.
Politisi Georgie Crozier mengatakan, setelah banyak berpikir dan menganalisa RUU tersebut, ia tak bisa mendukung rencana tersebut karena kekhawatiran adanya paksaan terhadap sejumlah orang di kemudian hari.
Banyak yang belum terjawab
Crozier memiliki ketakutan bahwa beberapa orang akan merasa membebani keluarga mereka dan melihat kematian secara sukarela ini sebagai bantuan kepada orang yang mereka cintai.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
- ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
Jumat, 22 November 2024 – 20:33 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
Kamis, 21 November 2024 – 23:16 WIB - ABC Indonesia
Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
Selasa, 19 November 2024 – 23:46 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
Selasa, 19 November 2024 – 22:55 WIB
- Hukum
AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
Minggu, 24 November 2024 – 00:01 WIB - Pilkada
Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
Minggu, 24 November 2024 – 00:50 WIB - Pilkada
Puluhan Sukarelawan Pramono-Rano Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Kampanye Akbar
Minggu, 24 November 2024 – 00:42 WIB - Sport
FIFA Sebut Peluang Indonesia Melaju ke Piala Dunia 2026 Bukan Lagi Mimpi
Sabtu, 23 November 2024 – 19:22 WIB - Bulutangkis
China Masters 2024: Jonatan Christie Berkali-kali Memukul Nomor 1 Dunia
Minggu, 24 November 2024 – 05:05 WIB