Nawasena: Gen Z Nyaris Tak Kenal Budaya Leluhur
Pelaksanaan Hajat Lembur mulai tanggal 27-29 Juli 2024 di kampung Babakan Jawa Barat cukup membuktikan jika Gen Z perlu diberikan edukasi terkait budaya leluhur.
Di sini, Gen Z hanya diberikan kesempatan melakukan mainan tradisional atau dolanan dan tidak diperkenankan menggunakan telepon selular.
"Ini terobosan (Hajat Lembur), dalam acara tersebut diselipkan juga budaya sungkem pada orang tua yang dilakukan oleh Gen Z. Luar biasa, antara ibu dan anak akhirnya ada komunikasi batin. Sedangkan kalo melihat data, anak-anak Gen Z lebih sibuk main HP daripada lihat wayang, dolanan, atau bahkan ikut melestarikannya budaya,” kata Wulandari sambil mengusap air mata.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI Hilmar Farid menyebut budaya Nusantara harus menjadi pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemerintah mempunyai program untuk merangkai dan penguat agar kebudayaan tidak hilang di kalangan anak muda.
“Di kami sering menyebut dengan Olah rasa. Pelestarian Budaya leluhur dengan melibatkan semua kalangan hingga tingkat warga, RT, RW dan desa akan bisa saling menguatkan dan generasi muda harus ikut nimbrung," terangnya.
Dia menambahkan jika mencintai dan melestarikan kebudayaan ini luntur di generasi muda, tentu akan menjadi persoalan besar menuju Indonesia emas tahun 2045. Anak muda sudah tidak mengetahui akar budaya leluhurnya.
Tokoh muda alam jabar Ipang gajayana mengatakan, Hajat Lembur dengan kolaborasi seni budaya peninggalan leluhur diharapkan bisa mampu diterima dan dilestarikan oleh Gen Z terlebih di Jawa Barat.