Nawaz Sharif Jalani Hukuman di Rumah Sakit
jpnn.com - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif meninggalkan selnya di Penjara Adiala, Rawalpindi, Minggu (29/7). Dia dilarikan ke Pakistan Institute of Medical Sciences (PIMS), Islamabad, karena serangan jantung.
Pemerintah Wilayah Ibu Kota Islamabad lantas menjadikan bangsal yang ditinggali Sharif sebagai penjara sementara.
"Dokter penjara melihat ketidakberaturan dalam rekam jantung Sharif. Kami tak mau ambil risiko dan meminta otoritas penjara untuk segera memindahkannya ke rumah sakit," ujar Plt Menteri Besar Provinsi Punjab Hasan Askari Rizvi kepada The Express Tribune kemarin (30/7).
Malam itu Sharif langsung dibawa ke PIMS. Dia menjalani perawatan medis di presidential suites gedung pusat penyakit jantung. Ruang tersebut disulap menjadi ICU untuk merawat politikus 68 tahun tersebut.
Sharif dirawat lima ahli kardiologi PIMS. Di antaranya, Nadeem Malik dan Zulfiqar Ghauri.
Belakangan, kesehatan Sharif menurun. Pada 23 Juli lalu, dua hari sebelum pemilu Pakistan, tokoh yang pernah tiga kali menjabat PM Pakistan itu mengeluh sakit pada bagian dada. Sejak hari itu, sang adik, Shahbaz, meminta kepada otoritas penjara untuk memberikan perawatan yang layak.
Beberapa pakar jantung lantas didatangkan ke penjara untuk mengecek keadaannya. Selain Adnan, dokter pribadinya, tim ahli dari Rawalpindi Institute of Cardiology (RIC) yang dipimpin Azhar Mehmood Kayani juga memeriksa ayah Maryam itu.
Sebelum Sharif akhirnya dilarikan ke PIMS, lima pakar jantung dari rumah sakit tersebut sudah datang ke penjara. Sama dengan rekan-rekan sejawatnya, mereka memastikan bahwa kondisi Sharif memang lemah. "Pasien mengalami dehidrasi. Detak jantungnya juga tidak teratur," kata jubir tim dokter PIMS.