Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Negara Harus Hadir, Pemuda & Pemudi Papua Punya Masa Depan Cemerlang

Minggu, 14 Juni 2020 – 20:20 WIB
Negara Harus Hadir, Pemuda & Pemudi Papua Punya Masa Depan Cemerlang - JPNN.COM
Webinar Menakar Masa Depan Papua yang digelar secara virtual pada Minggu (14/6). Foto source for jpnn.com

jpnn.com, PAPUA - Deputi Kominfo Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengatakan sejauh ini pembangunan di Papua masih on the track, lewat percepatan pembangunan di sektor ekonomi, pendidikan, infrastruktur dan lainnya.

Program dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua juga terus dilakukan secara cepat karena akan berakhir pada 2021.

Dengan persiapan PON (Pekan Olahraga Nasional) misalnya, pemerintah membangun venue-venue berkelas dunia. Pembangunan infrastuktur, listrik, air bersih, logistik lewat jembatan udara dan kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga merupakan wujud dari percepatan pembangunan yang kini berlangsung di Papua.

“Pembangunan di Papua butuh percepatan. Kami kerjakan secara holistik, menuju kearah keadilan sosial di tanah Papua. Kami ingin pelayanan dasar di sana lebih baik dan mampu mengembangkan ekonomui lokal,” ujar Wawan dalam webinar berjudul 'Menakar Masa Depan Papua',” Minggu (14/6).

Karena itu, pihaknya selalu mendorong percepatan pembangunan di Papua.

"Kami sering ke Bappenas untuk memprioritaskan program pembangunan di Papua. Sekarang kan sudah mulai terlihat hasilnya,” sambung Wawan.

Hal yang paling penting dari pembangunan di Papua menurut Wawan adalah pembangunan sumber daya manusia orang asli Papua (OAP). Dia menilai kini kemampuan dan kreativitas warga Papua dalam mengembangkan ekonomi sudah sangat berkembang.

Salah satu buktinya adalah keberadaan kawasan-kawasan terpadu di Sorong, Teluk Bintuni, Raja Ampat  yang terkenal di dunia. Hal ini menurutnya berkat pengembangan SDM di Papua yang terus digenjot dan menjadikan Papua bukan lagi daerah yang tertinggal.

Taruna-taruna Papua dikirim ke luar negeri karena prestasinya yang bagus. Maka, ke depan kita jangan lagi berfikir hanya pemuda dari Jawa, Sumatera, Sulawesi yang mendominasi (kemampuannya).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News