Negeri Auto Pilot atau Sopirnya Mabuk?
jpnn.com - PEMIMPIN yang doyan nyanyi-nyanyi ternyata bisa menimbulkan malapetaka. Kapal pesiar besar nan mewah Costa Condordia, yang dua pekan lalu nabrak terumbu karang di lepas pantai Italia hingga kandas dan terbalik, gara-gara Francesco Schettino, sang nakhoda, asyik nyanyi di bar bersama Dominica Cemorman, teman kencannya.
Mudah dibayangkan, sebelum kapal oleng, Sang Nakhoda pasti sedang menikmati puji-pujian karena suaranya. Mungkin ada juga yang menyuruh membuat album lagu seperti Yudhoyono, Presiden RI. Tak perduli pada nasib ribuan penumpang yang semula ingin senang-senang tapi akhirnya harus cemas karena maut mengintai.
Bagi yang suka mengumpamakan Indonesia sebagai kapal besar, tentu saja kejadian yang menimpa Costa Condordia bikin perut mereka mual. Soalnya sang nakhoda, Presiden Yudhoyono, juga senang nyanyi seperti Francesco Schettino. Padahal cuaca (ekonomi, politik, keamanan) di dalam dan luar negeri sedang bermasalah.
Selain kapal, ada juga yang menganggap Indonesia sebagai pesawat. Menjelang kejatuhan Orde Baru, istilah “tinggal landas” sangat populer karena pemerintahan Soeharto sangat yakin tak lama lagi (perekonomian dan tingkat kesejahteraan rakyat) Indonesia akan terbang seperti Korea Selatan, Taiwan, Singapur dan Malaysia.
Pada awal 1997 itu, perekonomian rezim Soeharto memang banyak dipuji lembaga asing. Termasuk Bank Dunia dan IMF. Bahkan negara-negara asing yang banyak merampok kekayaan negara kita meramalkan Indonesia bakal menjadi salah satu “macan Asia”.
Seperti rezim Yudhoyono sekarang ini, pemerintahan Soeharto juga terbuai oleh puja-puji pihak asing. Akibatnya, mereka terlena, lalu tembok kekuasaan yang dibangun puluhan tahun itu pun akhirnya rontok secara tragis.
Soeharto cukup beruntung karena waktu tren mengadili dan menghukum pemimpin yang menyimpang belum muncul seperti sekarang. Sehingga nasibnya jauh lebih baik jika dibandingkan Saddam Hussein, Khaddafi atau Hosni Mubarak.
:TERKAIT Tapi benarkah Indonesia sebagai negara-bangsa bisa diibaratkan pesawat? Kalau melihat opini yang berkembang luas di masyarakat, kita memang seperti berada di dalam pesawat. Tapi diset “auto pilot” karena “pilotnya lagi asyik sendiri” menikmati kemewahan di kokpit. Atau, jangan-jangan pilotnya terkunci di toilet seperti dialami pesawat komersial Delta yang terbang dari North Carolina menuju New York, AS akhir November tahun lalu.
PEMIMPIN yang doyan nyanyi-nyanyi ternyata bisa menimbulkan malapetaka. Kapal pesiar besar nan mewah Costa Condordia, yang dua pekan lalu nabrak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
- Adhie M Massardi
Kesetiaan Ksatria Yudhoyono Diuji Kanjeng Ratu Elizabeth II
Senin, 06 Mei 2013 – 00:11 WIB - Adhie M Massardi
Menggelegaknya Magma Politik Kaum Nahdliyin
Kamis, 06 Desember 2012 – 11:34 WIB - Adhie M Massardi
Sirkuit Jakarta!
Jumat, 13 Juli 2012 – 00:13 WIB - Adhie M Massardi
Laskar Pelangi di Panggung Korupsi
Jumat, 06 Juli 2012 – 04:24 WIB
- Moto GP
Marquez tak Suka Seri Terakhir MotoGP 2024 Digelar di Catalunya
Selasa, 05 November 2024 – 07:05 WIB - Humaniora
5 Berita Terpopuler: Ada Syarat Penting di Seleksi PPPK 2024, Banyak Honorer TMS, Unik
Selasa, 05 November 2024 – 06:00 WIB - Sepak Bola
Wasit Timnas Indonesia vs Jepang Pernah Bertugas di Liga 1
Selasa, 05 November 2024 – 05:06 WIB - Destinasi
Jadwal & Harga Tiket Bus AKAP dari Bali ke Pulau Jawa Selasa 5 November 2024
Selasa, 05 November 2024 – 05:16 WIB - Humaniora
2 Masalah Tak Terduga PPPK 2024, Salah Satunya soal Penyisipan
Selasa, 05 November 2024 – 07:18 WIB