Nelayan di Karawang Menunggu Kompensasi
Risban mengatakan, hal yang pernah dialaminya selain berjuang menghindari badai, juga sering mesin perahunya mati. Jika sudah begitu, tinggal pasang layar. “Kalau ada nelayan lain pasti dibantu, tapi kalau tidak ada, kami pasang layar dan kalau menggunakan layar sampai daratnya kurang lebih sekitar lima jam,” katanya.
Ade (29) nelayan lainnya mengatakan, pertama kali ikut mencari ikan berusia 17 tahun. “Awal mencari ikan di laut, pusing sampai mabuk,” katanya.
Ade mengaku sebelum minyak milik Pertamina tumpah, hasil tangkapan sehari biasanya dapat 50 kilogram. “Sekarang mah susah nyari ikan, tidak kayak dulu masih banyak,” pungkasnya. (cr4/radarkarawang)