Nelayan Tradisional dan Pukat Tarik Bentrok di Tanjungbalai
jpnn.com, TANJUNG BALAI - Nelayan jaring tradisional dengan nelayan pukat tarik mini kembali bentrok di Tanjungbalai, Sumut, Jumat (16/2). Akibat insisen tersebut, satu unit kapal nelayan pukat tarik mini nyaris ludes terbakar.
Diduga peristiwa ini dilatarbelakangi perbedaan pandangan keduanya.
Beruntung, kejadian tersebut bisa dicegah Satuan Polisi Air (Satpol Air) dibantu Personil Polsek Sei Kepayang dan BKO Brimob, sehingga api yang membakar kapal pukat tarik mini tersebut dapat dipadamkan dan bentrokan pun bisa diamankan melalui mediasi.
Kapolres Kota Tanjungbalai, AKBP Tri Setyadi Artono yang berhasil dikonfirmasi membenarkan hal itu.
Kapolres menjelaskan bahwa Kasatpol Air mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada dugaan di tengah laut wilayah perairan Asahan ada bentrokan antara masyarakat nelayan jaring tradisional dengan nelayan pukat tarik mini.
“Kita selidiki dan datangi kelokasi, ternyata benar adanya dugaan bentrokan tersebut. Di sana ada dari masyarakat Perintis Kecamatan Tanjungbalai sebagai nelayan nelayan jaring tradisional kemudian dari nelayan pukat tarik mininya warga Kecamatan Sei Kepayang,
Situasi sempat memanas mungkin karena ada perbedaan pandangan sehingga ada debat terus perahu semakin banyak berkumpul,” jelasnya.
“Kemudian anggota kita datang bersama pos Bagan Asahan Polsek Sei Kepayang untuk memediasi mencegah agar jangan terjadi bentrokan, ternyata ada semacam pelemparan barang mengenai salah satu perahu nelayan pukat tarik mini. yang sempat membakar sedikit jerigen tempat ikan, atau semacam tempat penyimpanan ikan. Tapi bisa diatasi, jadi tidak ada masalah,” beber Kapolres
Sebelumnya beredar informasi atau ada pembakaran kapal oleh masyarakat nelayan, Kapolres menepis hal itu, menurutnya informasi atau pemberitaan tentang pembakaran kapal itu tidak benar.