Neraka Akuntan
Oleh: Dahlan Iskanjpnn.com - LANGSUNG SEPI. Membosankan. Seperti sebuah novel kering. Hanya akuntan yang mampu dengan asyik membaca novel tanpa adegan pembunuhan, perselingkuhan, dan saling tipu.
Maka sidang di minggu kedua pengadilan New York ini tidak lagi menarik bagi media. Tidak ada lagi pemegang peran penting di "novel" persidangan itu: Donald Trump.
Mantan presiden itu hanya sampai hari ketiga hadir di ruang sidang, padahal itu sidang untuk mengadili dirinya, anak sulungnya, anak bungsunya dan semua perusahaannya yang ada di New York.
Ibarat novel kering karena yang dibicarakan di sidang hanya angka, angka dan angka. Kalau pun ada selingan, wujudnya pasal, pasal dan pasal.
Hanya akuntan yang tahan membicarakan soal-soal seperti itu berhari-hari. Maka akuntan adalah orang akan masuk surga duluan.
Ada prinsip dalam agama: semua orang beriman akan masuk surga. Tetapi umumnya harus masuk ke neraka dulu, menghabiskan hukuman sesuai dengan dosanya. Ada yang di nerakanya sebentar. Ada yang sangat lama.
'Akuntan langsung masuk surga karena sudah terlalu lama di neraka. Sejak masih muda di dunia''.
Akuntan itu harus hafal kitab suci mereka: GAAP. Tebalnya tidak kalah dengan Al Qur'an atau Bibel. Ayatnya juga lebih banyak. Termasuk ayat-ayat turunannya.