Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Nevi Zuairina Soroti Kasus Pemalsuan Antigen, Begini Pernyataannya

Minggu, 30 Mei 2021 – 23:42 WIB
Nevi Zuairina Soroti Kasus Pemalsuan Antigen, Begini Pernyataannya - JPNN.COM
Anggota Komisi VI DPR RI Hj. Nevi Zuairina. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Hj. Nevi Zuairina meminta para direksi PT Biofarma (Persero), PT Kimia Farma, Tbk dan PT Indofarma, Tbk untuk menindaklanjuti kasus pemalsuan antigen dan Progres pembuatan vaksin untuk vaksinasi tahap berikutnya segera dituntaskan secara cepat dan efektif.

Nevi mengatakan kasus bandara Kualanamu menjadi pelajaran berharga bangsa ini akan keseriusan dalam penanggulangan covid-19 di tanah air.

Kejadian penggunaan alat rapid test antigen bekas (daur ulang) pada Bandara Internasional Kualanamu mencoreng bangsa ini baik dari dalam maupun pandangan orang luar negeri.

"Saya berharap, pada tahap selanjutnya, penanganan covid -19 yang berhubungan dengan vaksin dapat dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien. Program Vaksin Gotong Royong akan menjadi simbol keseriusan negara dalam upaya penanggulangan pandemi yang sudah berlangsung lebih satu tahun ini,” ujar Nevi, Minggu (30/5)

Politikus PKS ini menekankan Program Vaksin Mandiri atau kegiatan vaksin yang tidak tergabung dalam program pemerintah jangan sampai menjadi kegiatan Bisnis oleh pihak manapun.

Semangat melawan pandemi dengan mengedepankan vaksin nusantara atau vaksin merah putih dapat terus dijalankan dengan uji klinis terus menerus. Dengan menerapkan manajemen vaksinasi yang berujung pada "herd imunity" akan menjadi jalan yang baik pada penyelesaian pandemi ini. Untuk itu, ia meminta agar kontrol dan monitor SDM di BUMN Farmasi menuju AKHLAK diperketat agar kejadiaan kuala namu tidak terulang.

Berkaitan dengan program Vaksinasi gotong royong, Nevi tetap meminta agar prioritas vaksin produksi dalam negeri seperti vaksin merah putih menjadi terdepan dalam mengiringi program vaksinasi di masa depan.

"Pemerintah dan Holding BUMN farmasi sudah membangun system yang bersifat terbuka dan dapat diakses oleh publik. Saya minta tidak ada yang dirugikan siapapun pihaknya. Keterbukaan baik pendataan, distribusi (supply chain), pelaksanaan, serta edukasi vaksinasi yang benar bagi warga terkait Program Vaksinasi Gotong Royong merupakan langkah nyata nantinya bagi negara ini dalam mengurai satu persatu persoalan pandemi ini,” ujar Nevi.

Nevi Zuairina meminta para direksi PT Biofarma (Persero), PT Kimia Farma, Tbk dan PT Indofarma, Tbk untuk menindaklanjuti kasus pemalsuan antigen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News