New Normal, Puan Maharani: Jangan Sampai Masyarakat Bingung
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau pemerintah tidak terburu-buru dalam menyusun teknis protokol kehidupan normal baru, sehingga tidak memunculkan kebingungan baru di masyarakat.
"Rencana pemerintah untuk melaksanakan Protokol Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 perlu dipastikan terlebih dahulu berbagai rinciannya. Jangan sampai teknis protokol-nya disiapkan secara terburu-buru sehingga tidak matang dan malah memunculkan kebingungan baru di masyarakat," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/5).
Langkah itu, menurut dia, karena protokol kenormalan baru tentu akan berbeda-beda untuk setiap jenis kegiatan atau lokasi, misalnya, di pasar, pusat perbelanjaan, sekolah, tempat kerja, atau tempat umum lainnya akan memiliki variasinya masing-masing.
Menurut dia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyusun beberapa pertimbangan bagi negara-negara, sebelum menerapkan kehidupan normal baru seperti kemampuan untuk mengendalikan transmisi COVID-19.
"Kemudian kemampuan rumah sakit untuk menguji, mengisolasi serta menangani tiap kasus dan melacak tiap kontak," tuturnya.
Selain itu menurut dia, kajian-kajian ilmiah sebelum penerapan kenormalan baru harus dilakukan secara mendalam sebagai acuan pengambilan kebijakan.
Dia mengatakan transparansi data menjadi penting sebab pemerintah perlu menjelaskan kepada rakyat saat ini posisi Indonesia tepatnya ada di mana dalam kurva pandemik COVID-19.
"Lalu bagaimana prediksi perkembangannya ke depan. Sehingga rakyat mengetahui jelas mengapa disusun protokol kenormalan baru," katanya.