Neymar Kena Kartu Merah, Barcelona Kalah
jpnn.com, MALAGA - Raksasa Catalan, Barcelona gagal memanfaatkan momentum hasil imbang Derby Madrid. Melakoni laga setelah Real Madrid berbagi angk 1-1 dengan Atletico, Barca malah kalah 0-2 dari Malaga, di Estadio La Rosaleda, Minggu (9/4) dini hari WIB.
Kartu merah Neymar turut menjadi penghias drama pada laga ini. Kekalahan ini terasa mengejutkan sekaligus menyakitkan bagi Barcelona. Bagaimana tidak, hasil ini menjadi noda pertama setelah 10 kunjungan terakhir ke La Rosaleda tak pernah menderita kekalahan di Liga. Terakhir kali El Barca kalah di markas Malaga adalah pada 2003 dengan skor 1-5.
Barcelona, meski tampil dengan kekuatan terbaik, justru dibuat kerepotan meladeni serangan balik cepat Malaga. Malaga memang bermain cerdas dalam mengantisipasi dominasi Barcelona dalam hal penguasaan bola. Meski Barcelona unggul jauh dalam hal ball possessions, tim asuhan Michel mampu bermain disiplin.
Dominasi serangan Lionel Messi dan kawan-kawan justru memberi celah Malaga untuk melancarkan serangan cepat. Terbukti, pada menit ke-32, Sandro Ramirez, yang notabene pemain muda didikan akademi Barcelona, sanggup membawa Malaga unggul usai lolos dari jebakan offside dan menaklukkan gawang Marc-Andre Ter Stegen.
Barcelona tersengat dengan gol itu dan coba meningkatkan daya gedor. Namun, upaya mereka kerap gagal hingga skor 1-0 untuk keunggulan Malaga bertahan sampai jeda pertandingan.
Pada paruh kedua, Barcelona masih menguasai jalannya pertandingan, baik ball possession maupun penciptaan peluang. Sampai menit ke-50, tim tamu mencatat 66 persen penguasaan bola berbanding 34 persen milik tuan rumah.
Namun, Barcelona kesulitan menjebol gawang Malaga yang dikawal Carlos Kameni. Alih-alih mencetak gol, Barcelona justru kehilangan satu pemain andalan setelah Neymar dikartu merah akibat melakukan pelanggaran keras kepada Diego Llorente pada menit ke-67.
Bermain dengan 10 pemain, Barcelona kian kesulitan mencetak gol meski masih menguasai permainan. Sementara, lini pertahanan Barcelona pun masih rapuh dalam mengantisipasi serangan balik Malaga.