Ngabuburit Ala Menpora bersama Pemeluk Jokowi dan Prabowo di Asian Games
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berbincang santai sembari ngabuburit secara daring bersama pasangan pesilat Hanifan Yudani Kusumah dan Pipiet Kamelia, Sabtu (25/4). Hanifan dan Pipiet merupakan peraih medali emas pada ajang Asian Games 2018.
Dalam bincang santai itu Menpora seolah menjadi pembawa acara yang melontarkan berbagai pertanyaan. “Hanifan salah satu andalan kita. Nah, bagaimana Hanifan bisa masuk dan tertarik di olahraga pencak silat? Cabang olahraga bela diri kan banyak,” tanya Menpora.
Hanifan yang mendengar pertanyaan itu menjelaskan, dirinya tertarik menekuni pencak silat mengikuti jejak orang tuanya. Menurut Hanifan, orang tuanya ingin ada yang meneruskan kiprah di pencak silat.
Oleh karena itu Hanifan berlatih dan memutuskan untuk berkarier di olahraga pencak silat. “Awalnya mengikuti jejak orang tua. Berlatih, bersemangat, dan harus memiliki tekad. Kemudian ikut kejuaraan dan dipantau untuk mengikuti PON. Kemudian ikut latihan dan harus juga seleksi. Proses seleksi sangat ketat, bersaing dengan senior, dan teman sendiri,” ujarnya.
Dengan tekad yang kuat, Hanifan akhirnya lolos dan terus memulai kariernya sebagai seorang pesilat. Berbagai kejuaraan diikutinya, mulai Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga Asian Games.
“Main di PON itu sangat luar biasa. Hanif merasa menjadi kuda hitam saat itu. Sebagai orang baru yang turun di level nasional, dan kaget. Tak sampai di situ, lalu puncaknya ikut di Asian Games. Sebelumnya, harus di seleksi lagi. Di Asian Games, kita berjuang sampai titik darah penghabisan,” terang Hanifan.
Menpora lantas bertanya kepada Hanifan mengenai perkembangan pencak silat di Indonesia. Apalagi, UNESCO menetapkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda dunia.
Hanifan berpendapat, pencak silat saat ini perkembangannya sangat baik. Dia ingin, pencak silat bisa terus dibesarkan.