NGERI: RJ Lino Dikatain Karyawannya Begini...
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Serikat Pekerja JICT Nova Sofyan mengatakan Dirut Pelindo II, RJ Lino diduga melanggar GCG dengan berbohong soal tender terbuka. Sebab, iklan perpanjangan konsesi JICT tanggal 8-9 Agustus 2014 di beberapa media nasional memberitahukan bahwa perpanjangan konsesi JICT tidak ditender.
Selain itu, Nova mengatakan, ada bukti yang menunjukkan bahwa RJ Lino diduga terima gratifikasi suvenir senilai Rp50 juta dari Managing Director Hutchison Canning Fok, tepat setelah final meeting perpanjangan konsesi JICT di Hong Kong pada 25 Juni 2015.
“Hal ini betul-betul kontradiktif dengan iklan anti gratifikasi Lino di media,” papar Nova, Selasa (22/9).
Menurut Nova, SP JICT heran dengan RJ Lino yang telah mengkerdilkan bangsa sendiri karena tidak memberikan kesempatan anak bangsa mengelola gerbang ekonomi nasional JICT.
Seharusnya RJ Lino bisa menjadikan Kepentingan nasional menjadi pertimbangan utama dalam mengambil keputusan strategis.
“Toh RJ Lino sudah dapat global bond USD 1,6 miliar untuk bangun proyek-proyeknya, lantas untuk apa JICT sebagai gerbang ekonomi kedaulatan ekonomi nasional dijual untuk 20 tahun ke depan," kata Nova lagi.
Selain itu, lanjut Nova, JICT juga dijual sangat murah atau senilai USD 215 juta. Anehnya nilai ini lebih rendah dari pertama privatisasi tahun 1999 (USD 243 juta) dan jumlahnya setara dengan keuntungan JICT dalam dua tahun.
“Ada potensi pendapatan JICT Rp 35 triliun yang hilang saat JICT dijual oleh Lino,” tegasnya.