Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

NIK & NPWP Bakal Jadi Satu, yang Tidak Pernah Bayar Pajak Bagaimana?

Selasa, 26 Juli 2022 – 09:41 WIB
NIK & NPWP Bakal Jadi Satu, yang Tidak Pernah Bayar Pajak Bagaimana? - JPNN.COM
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memutuskan untuk menggabungkan NIK dan NPWP. Foto: ilsutrasi/ Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memutuskan untuk menggabungkan nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor pokok wajib pajak (NPWP).

Setidaknya ada 19 juta NIK dan NPWP yang sudah menjadi satu kesatuan.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu saat ini tengah akan melakukan klarifikasi bagi NIK yang statusnya belum valid menjadi NPWP dalam DJP Online, e-mail, kring pajak, dan/atau saluran lainnya.

“Ketentuan teknis selengkapnya seperti bagaimana prosedur permohonan aktivasi NIK sedang dalam tahap penyusunan di internal DJP dan segera diterbitkan,” ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Neilmaldrin Noor seperti dikutip dari Antara, Selasa (25/7).

Menurut dia, untuk wajib pajak yang saat ini sudah memiliki NPWP, terutama bagi wajib pajak orang pribadi yang merupakan penduduk, NIK sudah langsung berfungsi sebagai NPWP format baru.

Namun, untuk layanan administrasi perpajakan secara terbatas.

Kendati demikian, memang terdapat kemungkinan NIK wajib pajak berstatus belum valid karena data wajib pajak belum padan dengan data kependudukan.

"Misalnya, alamat tempat tinggal yang berbeda dengan data kependudukan," katanya.

Di sisi lain, bagi wajib pajak selain orang pribadi, Neilmaldrin mengungkapkan wajib pajak bisa menambahkan angka nol di depan NPWP lama atau format 15 digit, sedangkan bagi wajib pajak cabang akan diberikan Nomor Identitas Tempat Kegiatan Usaha oleh DJP.

Lalu bagaimana jika belum memiliki NPWP dan belum pernah membayar pajak?

Neilmaldrin menjelaskan untuk wajib pajak yang saat ini belum memiliki NPWP, akan berlaku tiga ketentuan.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memutuskan untuk menggabungkan nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor pokok wajib pajak (NPWP).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News