Nikah dengan Sajian Menu Politik
Rabu, 23 Juli 2008 – 09:53 WIB
Datang juga teman-teman seprofesi Kelik. Di antaranya, Effendi Gazali, Sys NS, Mamiek, Butet Kartaredjasa, dan Olga Lidya. Selain itu, turut hadir Wali Kota Jogjakarta Herry Suziyanto dan Bupati Sleman Ibnu Subiyanto.
Isinya kocak, yaitu berupa antisipasi dari Kelik berdasar pengalamannya menghadiri beberapa pesta pernikahan disertai gambar kartun. Tip-tip yang diberikan Kelik dalam pertunjuk itu, antara lain, dilarang ngobrol dengan pengantin karena banyak yang antre; dilarang ngrasani (mencela, Red) menu, baik makanan maupun minuman; percuma, tulisnya, karena nggak akan didengar yang punya mantu.
Selain itu, Kelik menyisipkan koran edisi sangat terbatas yang terbit hanya pada hari pernikahannya. ”Koran itu pengganti foto prewedding. Soalnya, foto sudah sangat biasa dan bukan keharusan,” katanya.
Di koran setebal empat halaman itu, Kelik bercerita tentang banyak hal, mulai awal perkenalan, jatuh cinta, sampai pendapat orang-orang terdekat tentang pasangan yang tengah berbahagia tersebut.
Pada resepsinya itu, juga ada menu politik jelang Pemilihan Presiden 2009. ”Ada es yang namanya es beye, soto sotoyoso, sayur paloh, sup kalla, mie miegawati, macam-macamlah,” ujarnya.
Seperti tertulis di korannya, Kelik rela menuangkan seluruh ide, memeras tenaga dan pikiran demi pernikahannya. Maklum, menurut dia, lewat pernikahan itu, dirinya berhasil melepas julukan Iptek (Ikatan Pemuda Telat Kawin).