Nowela Idol: Indonesia Sangat Sayang Papua
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua MPR, Dr. Jazilul Fawaid yang mengatakan bahwa Kebijakan pemerintah terhadap Papua sudah luar biasa meski perlu ditingkatkan dengan melakukan pendekatan yang dekat dengan kultur Papua.
“Harapan saya, pemberdayaan Papua harus dekat dengan kultur masyarakat Papua. Papua memiliki kultur dan asal usul yang unik dibanding suku-suku lain, keunikan ini mendapat pengakuan dunia internasional seperti noken. Karenanya tidak hanya pendekatan kultur Papua, namun perlu dilanjutkan dengan diplomasi terkait Papua di dunia internasional, karena Papua juga kaya sumber daya alam. Diplomasi sangat penting karena seringkali Papua mendapatkan simpatik dari dunia internasional. Diplomasi terkait Papua juga harus disesuaikan untuk menepis kecemburuan dan anggapan adanya eksploitasi pusat terhadap daerah.” Ujarnya yang menyempatkan mengikuti webinar Spirit of Papua: Indonesian Cultural and National Identity, meski sedang berada di titik O Sabang Aceh.
Menurutnya, Persoalan Papua tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan keamanan saja tetapi harus diselesaikan dengan pendekatan budaya. Misalnya memaksimalkan peran pemuka agama seperti pastur untuk merangkul masyarakat di pedalaman.
“Orang Papua di desa-desa cenderung lebih menghormati pemuka agama daripada pejabat lokal setempat.” Tutupnya
Sedangkan Staf Khusus Wakil Presiden, Prof Dr. Masykuri Abdillah menekankan bahwa di Era Presiden Jokowi pendekatan terhadap Papua dilakukan dengan penekanan pada dialog dan affirmatif action, yang memberikan banyak kekhususan pada Papua. Pada pelaksanaannya dana Otsus belum digunakan secara maksimal karena mekanisme kontrolnya belum cukup. Karena itu, pada Otsus Jilid II ada pendampingan agar penggunaan dana Otsus lebih efektif.
“Tema pemerintah saat ini adalah percepatan pembangunan dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan. Khususnya pada Otsus Jilid II, pemerintah berusaha melibatkan generasi muda karena masih ada sekelompok kecil anak muda belum merasa Indonesia. Tahun 2021 pemerintah sudah mengangkat 1000 anak papua untuk bekerja di perusahaan BUMN di luar papua” terang guru besar UIN Jakarta tersebut.
Menurutnya, dalam upaya mengatasi konflik di Papua, ada strategi baru yang diterapkan yaitu dialog dengan local champion, terdiri dari tokoh-tokoh dari berbagai kalangan, seperti tokoh agama, adat, pemuda, perempuan, perguruan tinggi, seniman, dan tokoh-tokoh lain yang memiliki pengaruh terhadap masyarakat papua, agar slogan ‘torang bisa’ betul-betul terwujud.
“Karena yang terpenting adalah bagaimana masyarakat Papua [dan Papua Barat] bisa segera sejahtera,” ujarnya yang saat ini menjadi bagian dari tim percepatan pembangunan Papua yang dikomandoi Wapres RI KH Makruf Amin.