NTP Turun, Kementan: Hati-Hati Dalam Menggunakan Data
Ketidaktepatan kedua, masih kata Kariyasa, data NTP seringkali dibandingkan antar bulan. Misalnya NTP pada bulan Maret 2019 yang dibandingkan dengan NTP pada bulan Februari 2019. Situasi itu jelas berbeda karena dipengaruhi berbagai faktor.
"Misalnya untuk NTP tanaman pangan. Kan bisa saja kondisinya dipengaruhi dampak musim sehingga tidak relevan dan kurang tepat jika membandingkan NTP dengan bulan yang berbeda. Tapi, sebaiknya, perbandingan ini dilakukan dengab bulan yang sama atau dengan musim yang sama dengan pada tahun sebelumnya," katanya.
Adapun mengenai harga gabah yang turun pada bulan Maret ini masih dalam kategori aman karena relatifn stabil jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Apalagi, harga gabah pada bulan ini menandakan bahwa banyak petani yang sedang panen raya bersekala besar. Lebih dari itu, kondisi panen diperkirkan masih akan terus berlangsung pada bulan April sampai awal Mei mendatang.
"Lalu pertanyaannya adalah relevansi membandingkan NTP antar bulan yang kondisinya sangat berbeda? Jawabannya tentu saja tidak. Sebab untuk mendapatkan perkembangan NTP yang benar, maka seharusnya NTP bulan Maret ini dibandingkan dengan bulan Maret tahun lalu," katanya.
Sebelumnya BPS merilis data NTP pada bulan Maret 2018 yang mencapai 101,94. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa NTP Maret 2019 sejatinya membaik dan naik 0,77 persen dibanding dengan bulan yang sama pada tahun lalu.
NTP Maret 2019 juga naik sebesar 0,85 perseb jika dibandingkan Maret tahun 2014. Daya beli petani yang direpresentasikan oleh NTP selama Januari-Maret 2019 lebih baik dan naik 0,60 persen jika dibandingkan Januari-Maret tahun sebelumnya, yaitu 103,00 vs. 102,39, dan naik 1,12 persen jika dibandingkan Januari-Maret tahun 2014, yaitu 103,00 vs. 101,86.
"Dari gambaran ini, sesungguhnya daya beli yang juga menggambarkan kesejahteraan petani pada bulan Maret ini masih relatif membaik. Karena itu, sekali lagi, perlu kehati-hatian dalam menggunakan dan membandingkannya data yanga ada supaya bisa lebih menunjukkan kondisi riil nyata di lapangan," tandasnya.