Nuklir Bukan Solusi Terbaik Sumber Energi
jpnn.com, JAKARTA - Nuklir bukanlah solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat setiap tahunnya.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dalimi mengatakan, Indonesia yang beriklim tropis lebih cocok mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTM).
“Indonesia beriklim tropis dan matahari sebagai sumber energi yang mampu memberikan panas dan sinarnya selama 12 jam lebih, maka Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTM) yang jauh lebih cocok bagi Indonesia. Hanya, terkendala pada biaya dan teknologi,” kata Rinaldy Dalimi dalam Seminar Nasional “Pengelolaan Sumber Daya Energi yang Berkelanjutan untuk Ketahanan Nasional’, Selasa (26/3).
Rinaldy menambahkan, lampu-lampu hemat energi berasal dari sel matahati (solar cell) sudah banyak dijual dipasaran dan harganya pun sudah jauh menurun. “Dahulu lampu solar cell itu harganya ratusan ribu sekarang cuma Rp 6000. Jadi, kini jauh lebih murah,” jelas Rinaldy.
Kendaraan roda empat, tambah Rinaldy, telah banyak yang menggunakan tenaga hybrid dan ini merupakan momen untuk melakukan penghematan energi fosil. Saatnya beralih dari fosil ke enrgi baru dan terbarukan (EBT).
BACA JUGA: Strategi PLN Dorong Indonesia jadi Kekuatan 10 Besar Ekonomi Dunia
Dia sangat berharap pemerintah untuk mempercepat penggunaan teknologi solar sebagai pemasok kebutuhan energi lisrik di perumahan, sebab kini teknologi yang mengandalkan matahari sudah jauh lebih murah dan bisa diterapkan.
Menurut Rinaldy, sumber lain yang juga bisa dilakukan penelitian adalah sumber arus laut, ombak dan angin. “Untuk energy angin, saat ini sudah ada Pembangkit Listrik Tenaga Angin namun masih mahal,” papar Rinaldy.