Nurhadi Ngaku Terima USD 5000
Senin, 23 Februari 2009 – 21:13 WIB
“Saya pernah bertemu dengan Anggoro dan Tamsil Linrung di Hotel Sultan. Saat bertemu Anggoro ceritakan soal SKRT yang awalnya ramai. Teknologi itu sudah usang, tapi itu pinjaman luar negeri dan tidak bisa dibatalkan,” paparnya.
Dia juga menejaskan bahwa menurut Menteri Kehutanan, proyek itu sudah lama. “Saya termasuk salah seorang yang agak keras tidak setuju itu. Kemudian Anggoro dan Tamsil menemui saya. Mereka jelaskan bahwa hubungan Amerika dan Indonesia, mereka bekerja untuk mengerjakan SKRT. Intinya mereka minta bantulah, dengan janji mereka akan bantu partai. Kemudian, janji bantu partai itu direalisasikan, saya diberi uang 5.000 dolar US. Uang itu saya teruskan ke partai. Saya tahunya Anggoro itu pemilik grup perusahaan yang memelihara SKRT di Dephut,” akunya.