Nuri Dibanting, Dicekik, Janda Cantik Itu Sempat...
jpnn.com - JAKARTA - Semalam sebelum pembunuhan terjadi, Kusmayadi bin Dulgani alias Agus, 31, bermalam di rumah temannya Erik.
Sementara Nur Atikah, 33, atau yang akrab dipanggil Nuri, tinggal sendirian di rumah kontrakan mereka. Minggu pagi (10/4) sekitar pukul 08.00, Agus kembali ke rumah kontrakan.
Namun sebelumnya dia mampir di warung nasi tak jauh dari rumah kontrakan untuk membeli dua nasi bungkus lengkap dengan lauk pauknya sebagai sarapan dirinya dan Nuri.
Di saat sedang makan, Nuri mendadak menanyakan kembali kepada Agus kapan menemui orang tuanya untuk melamar dirinya.
Agus hanya menjawab agar bersabar sebentar. Ia beralasan dirinya harus meminta izin dulu kepada isterinya di Bogor. Sementara ia sedang tak bisa mendadak pulang ke Bogor begitu saja lantaran dirinya terikat pekerjaan sebagai kepala restoran.
Karena terus beralasan, Nuri menjadi marah-marah sehingga pertengkaran diantara keduanya meletus kembali.
Di tengah kemarahannya Nuri itulah, menurut Agus, dirinya didorong hingga terjatuh ke lantai. Saat itu Nuri memaksa Agus agar mereka segera berangkat ke rumahnya di Kabupaten Lebak hari itu juga.
Mungkin karena sudah direncanakan Agus sebelumnya, ia pun lalu membanting Nuri dan mencekiknya dengan cara dipiting lehernya hingga Nuri mati kehabisan napas.