Nyamar Jadi Tukang Becak, Wiranto Kagetkan Widodo
jpnn.com - CILACAP -- Ribuan massa memadati Lapangan Krida Nusantara Kelurahan Kumilir Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (26/3) siang.
Kehadiran mereka di lapangan itu adalah menantikan kehadiran Ketua Umum yang juga calon presiden Partai Hanura Jenderal (Purn) H. Wiranto.
Begitu turun dari mobil, Wiranto langsung dikerumuni simpatisan yang sudah sejak pagi memadati lapangan. Teriakan 'Wiranto Presiden' pun membahana di tengah cuaca yang mendung itu.
Sontak saja, warga berebut untuk bersalaman dengan Wiranto. Dalam orasi politiknya, mantan Panglima TNI, KSAD, Pangkostrad, itu mengingatkan untuk menghargai jasa pahlawan yang merebut kemerdekaan.
"Kemerdekaan yang diwariskan para pahlawan harus diisi dengan mensejahterahkan rakyat, dengan cukupkan sandang papan, pendidikan murah, kesehatan terjamin," kata Wiranto yang disambut gemuruh teriakan Wiranto Presiden oleh massa seisi lapangan.
Ia yakin semua itu bisa diwujudkan karena negeri ini telah dianugerahkan sumber daya melimpah dan sumber daya manusia terbesar keempat di dunia serta budaya yang tinggi. "Tapi, itu tergantung para pemimpinnya. Yakni pemimpin yang tahu apa penderitaan rakyatnya," katanya.
Untuk mengetahui penderitaan rakyat, Wiranto dalam sebuah kesempatan mengaku pernah menyamar sebagai tukang becak, pedagang asongan, bahkan orang cacat. "Saya ingin rasakan apa yang akan dirasakan rakyat kecil se-Indonesia," ungkapnya.
Dalam satu kesempatan Wiranto bercerita pernah menemui seorang tukang becak bernama Widodo. Menurutnya, Widodo itu sudah 32 tahun memimpikan membeli becak, yang harganya hanya Rp 1,2 juta. "32 tahun menunggu tak bisa karena setiap hari harus menyetor sama juragan," ceritanya.