Nyaris Bokek, PBB Terancam Tidak Bisa Bayar Gaji Pegawai
jpnn.com, NEW YORK - Pegawai Perserikatan Bangsa-Bangsa terancam tidak gajian pada November mendatang. Organisasi internasional tersebut tidak punya cukup dana untuk membayar pegawai lantaran banyak negara anggota yang masih menunggak iuran.
"Oktober ini kami akan mengalami defisit terparah selama satu dekade. Kami terancam memasuki November tanpa uang tunai cukup untuk menutupi pembayaran gaji," kata Sekjen PBB Antonio Guterres, Selasa (8/10).
Amerika Serikat yang seharusnya menjadi kontributor terbesar PBB saat ini masih menunggak USD 381 juta untuk anggaran tahun lalu dan USD 674 untuk 2019. Perwakilan AS untuk PBB menolak berkomentar saat ditanya kapan tunggakan tersebut bakal dibayar.
Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington menanggung beban yang tak adil dalam anggaran PBB. Dia pun tmendorong reformasi badan dunia tersebut.
Guterres menuturkan, pihaknya telah memperkenalkan langkah-langkah luar biasa pada September lalu untuk mengatasi defisit anggaran. Di antaranya, tidak mengajukan pengisian jabatan yang kosong, hanya mengizinkan perjalanan penting dan membatalkan atau menangguhkan sejumlah pertemuan. Operasi PBB di New York, Jenewa, Wina dan Nairobi serta di komisi kawasan akan terkena imbasnya.
Menurut Juru Bicara PBB Stephane Dujarric, sejauh ini baru 129 dari total 193 negara anggota telah membayar iuran untuk 2019. Jumlah yang terkumpul adalah USD 2 miliar. PBB sendiri membutuhkan uang USD 3,3 miliar untuk operasional 2019. (ant/dil/jpnn)