Nyawa Terancam karena Pindah Agama, Rahaf Minggat dari Saudi
jpnn.com, BANGKOK - Rahaf Mohammed Al Qunun tidak betah tinggal bersama keluarganya di Arab Saudi. Dia kerap mendapat perlakuan kasar, baik secara verbal, fisik, maupun psikologis. Karena itu, dia memutusakan untuk lari.
Rahaf tiba di Thailand pada Sabtu (5/1). Dia kabur dari keluarganya. Negara yang dia tuju adalah Australia. Rencananya, dia mencari suaka di Negeri Kanguru itu.
Namun, pesawat yang dia tumpangi transit di Thailand. Juga, di Bandara Internasional Suvarnabhumi, dia ditahan. Paspornya disita.
Kepada petugas, Rahaf mengaku sudah mengantongi visa Australia. Karena itu, dia tidak mau dipulangkan kepada keluarganya. Lagi pula, karena melarikan diri, dia yakin akan dibunuh orang tuanya jika kembali ke Saudi.
"Hidup saya dalam bahaya. Keluarga saya mengancam akan membunuh saya," tulisnya kepada sejumlah media yang mewawancarainya via pesan elektronik.
Reuters melaporkan, Rahaf pernah dikurung selama enam bulan hanya karena memotong rambutnya. Ancaman pembunuhan juga sering dia dengar dari anggota keluarga. Apalagi, sekarang dia sudah berpindah agama.
Ayah Rahaf sudah mengontak diplomat Saudi di Bangkok dan meminta putrinya dideportasi. Namun, Rahaf yang kini menginap di hotel transit bandara menentang kebijakan tersebut.
Sejak memutuskan untuk minggat, Rahaf mengabarkan kondisinya secara berkala lewat Twitter. Kemarin Giuseppe De Vincentiis, wakil UNHCR, menemuinya di hotel. (sha/c11/hep)