Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Obama pun Jengkel pada Mubarak

Dilontarkan dalam Kritik Tertulis

Sabtu, 12 Februari 2011 – 03:45 WIB
Obama pun Jengkel pada Mubarak - JPNN.COM
   

Meski kecewa terhadap Mubarak, Obama sama sekali tidak menyebut nama presiden keempat Mesir itu dalam kritik tertulisnya. Dia hanya mengimbau kepada rezim yang sekarang berkuasa di Negeri Piramida itu untuk menyegerakan pergantian pemimpin. Sebab, sebelumnya santer terdengar rumor bahwa Mubarak akan mengumumkan pengunduran dirinya dalam pidato nasional Kamis malam lalu. Bahkan, CIA pun sempat optimistis Mubarak akan meletakkan jabatannya.

      

"Saya rasa, perubahan yang dilakukan pemimpin Mesir kurang terbaca dan cenderung tidak terarah. Tidak jelas apakah keputusan tersebut layak, tepat dan berguna bagi reformasi yang diagendakan," kata Obama. Tanpa meninggalkan kursi presiden, menurut dia, Mubarak masih akan menggunakan pengaruhnya untuk mengatur pemerintahan. Dengan demikian, perubahan yang didambakan rakyat Mesir lewat serangkaian protes selama 17 hari terakhir, tidak akan pernah terwujud.

   

Namun, para pengamat politik di Washington, tidak yakin kritik tertulis Obama tersebut bakal mempengaruhi keputusan Mubarak. Sebab, Gedung Putih tidak terlalu digdaya di hadapan Kairo. Karena itu, Obama pun tidak menyebutkan langsung nama Mubarak dalam kritik yang dia layangkan kemarin. Padahal, dalam pidatonya Kamis malam lalu, Mubarak jelas-jelas menyebut AS sebagai kekuatan asing yang tidak akan mampu mendiktenya.

   

"Dia (Mubarak) menantang mereka (Gedung Putih)," kata Joel Rubin, mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS di bawah pemerintahan Presiden George W. Bush. Pria yang kini menjabat sebagai wakil direktur pada kantor Jaringan Keamanan Nasional di Washington itu menyebut kalimat Mubarak itu sebagai batu sandungan bagi Washington. Sebab, Mubarak sudah dengan gamblang menempatkan AS sebagai hambatan dalam proses reformasi internal negerinya. (hep/ami)

WASHINGTON - Keputusan Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk bertahan sampai September mendatang membuat Gedung Putih kesal. Bahkan, Presiden Amerika

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close