Obama Teken Kenaikan Pagu Utang
Kamis, 04 Agustus 2011 – 11:21 WIB
Tetapi, undang-undang yang disahkan hanya sekitar dua jam sebelum tenggat waktu berakhir itu dinilai tak mampu mencegah gejolak dalam negeri. Sejumlah pakar keuangan di Washington menilai penambahan plafon utang sebagai langkah yang mencelakakan. Apalagi, daya beli warga AS berada di titik terendah dalam dua tahun terakhir. Bahkan, tak mustahil AS akan kembali jatuh dalam resesi.
Kemarin perusahaan pemeringkat Tiongkok, Dagong, langsung menurunkan rating kredit AS dari A+ menjadi A. "Perdebatan 11 jam parlemen AS telah gagal menjinakkan bom utang Washington," tutur Beijing dalam pernyataan yang dirilis kantor berita Xinhua. Dukungan DPR dan Senat lewat voting dinilai tak bisa mencegah perpecahan di dalam tubuh pemerintah.
Beijing yakin, pemerintahan Obama segera menemui masalah baru pasca pengesahan undang-undang tersebut. "Perdebatan Demokrat dan Republik akan terus berlanjut. Pengesahan undang-undang itu hanya rehat sesaat," terang pejabat Tiongkok yang tak mau disebutkan identitasnya. Menurut dia, manuver Obama hanya menambah satu inci pada sumbu bom yang sudah tersulut. (AP/AFP/hep/dwi)