Obamamania Antusias Sambut Obama
Rabu, 23 Juli 2008 – 12:34 WIB
Sama seperti tiga presiden AS pendahulu Bush, Obama pun dijadwalkan berpidato di Kota Berlin, Jerman, Kamis besok. Sebelumnya, di hadapan para pendukung kebijakan AS di kota tersebut, John F. Kennedy, Ronald Reagan dan Bill Clinton menyampaikan pidato mereka yang terkenal. Diharapkan, senator 46 tahun itu pun akan memberikan sesuatu yang berkesan dalam pidatonya.
Bagi masyarakat Eropa, hanya ada dua hal penting yang mereka perhatikan tentang Amerika. Pertama, kelompok warga Amerika yang sinis, hanya mengutamakan bisnis dan cenderung agresif. Sementara, kelompok kedua terdiri dari orang-orang Amerika yang mengutamakan kebebasan, keadilan, dinamis dan yakin bahwa tidak ada yang mustahil. Poin penting yang membuat Obama lebih disukai masyarakat Eropa terletak pada dua cara pandang itu. Jika Bush masuk kelompok pertama, maka Obama berada di kelompok kedua.
Sepanjang sejarah, terbukti bahwa kelompok kedua lah yang selalu lebih mendapatkan tempat di hati masyarakat Eropa. ”Amerika sudah harus berubah. Sebab, apa yang bagus bagi Amerika akan bagus juga bagi dunia,” kata Maike Smerling, seorang dokter yang lahir dan dibesarkan di (dulu) Jerman Timur.
Hal yang sama dipaparkan Ioannis Ioannidis, pria asal Stockholm, Swedia. Menurut dia, Obama adalah politikus yang berbeda dengan pejabat-pejabat AS lainnya. Sebab, dia mewakili kaum minoritas yang biasanya dipandang sebelah mata. ”Dia sangat rendah hati dan cerdas meski berasal dari keluarga biasa,” ujarnya.
Tapi, di atas semuanya itu, capres kulit hitam pertama AS itu dikagumi Eropa karena ketepatannya membidik isu-isu yang berkaitan dengan benua tertua tersebut. Dalam pidato pertamanya tentang kebijakan luar negeri pekan lalu, Obama menyinggung perubahan iklim, diplomasi dengan Iran dan rencana penarikan pasukan dari Iraq. Selama ini, tiga isu yang paling diminati Eropa itu selalu dibahas dari sudut yang berbeda oleh Bush. Akibatnya, popularitas presiden penggagas Perang Iraq itu pun semakin merosot.
Poling terakhir di Jerman, Prancis dan Inggris menunjukkan bahwa Obama masih lebih populer dibanding rivalnya, capres Partai Republik John McCain, di Eropa. Jumlah Obamamania (para pendukung setia Obama) di dataran Eropa pun semakin bertambah akhir-akhir ini. Terkait fenomena tersebut, pakar Amerika dari Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman, Josef Braml, punya penjelasan tersendiri. ”Dia bukan Bush,” serunya.