Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Obesitas Tingkatkan Risiko Asam Urat?

Selasa, 12 Maret 2019 – 13:51 WIB
Obesitas Tingkatkan Risiko Asam Urat? - JPNN.COM
Obesitas. Foto:Health

jpnn.com - Obesitas atau kelebihan berat badan bisa menyebabkan beragam penyakit. Akan tetapi, benarkah obesitas bisa meningkatkan asam urat dalam tubuh seseorang?

Obesitas memang berdampak berbahaya bagi kesehatan manusia. Bahkan, obesitas bisa menjadi cikal bakal penyebab penyakit tidak menular, seperti jantung, diabetes, dan stroke. Salah satu penyakit tidak menular lainnya yang sering dihubungkan dengan obesitas adalah asam urat. Akan tetapi, benarkah kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko penyakit yang dalam bahasa medisnya disebut gout itu.

Menurut dr. Fiona Amelia, MPH dari KlikDokter, obesitas tidak secara langsung meningkatkan risiko asam urat. Hanya saja, memang ada keterkaitan di antara keduanya. Kondisi tersebut berhubungan dengan sindrom metabolik. Dan, sindrom metabolik sangat memengaruhi orang dengan obesitas. Jadi, pada dasarnya ada hubungan antara obesitas dan asam urat.

Mengenal sindrom metabolik

Menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, sindrom metabolik adalah suatu kondisi yang ditandai dengan obesitas dan disertai dengan gangguan tekanan darah, gula darah, serta kadar lemak dalam tubuh.

Penyakit ini disebabkan gaya hidup yang tidak sehat. Ini biasanya terjadi karena jarang olahraga, sering merokok, minum alkohol.

"Dalam menentukan apakah seseorang benar mengalami sindrom metabolik, diperlukan beberapa pemeriksaan sederhana seperti mengukur lingkar pinggang dan memeriksakan tekanan darah, kadar gula darah, serta lemak dalam tubuh," ujar dr. Devia.

Menurut American Heart Association (AHA), seseorang positif mengalami sindrom metabolik apabila ditemukan minimal 3 kondisi berikut:

Ketika sendi sudah mengalami penumpukan asam urat dan menimbulkan peradangan, dapat terjadi kekakuan sendi pula. Akibatnya, gerakan pada sendi akan makin terbatas.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News