Ogah Lemparkan Pakaian Dalam, Istri Cantik Disemprot Mertua
jpnn.com - HUJAN menjadi salah satu fenomena alam yang tak pernah diharapkan saat resepsi pernikahan. Makanya tak sedikit keluarga pengantin meminta bantuan pawang hujan untuk mengantisipasinya.
Tapi tidak bagi mempelai wanita yang satu ini. Sebut saja Karin, 31. Dia ogah turuti syarat yang diajukan pawang hujan. Permintaan sang pawang adalah pakaian dalam Karin harus dilempar ke atas genteng.
Penolakan Karin melempar pakaian dalamnya ke atas genteng mendapat cibiran dari keluarga besar Donwori. Mereka menganggap Karin adalah wanita yang bakal egois dan tidak pengertian.
“Kalau nurut ya pasti mau dong melempar pakaian dalam ke atas genteng. Ya katanya bi’dah-lah, haramlah. Ini kan tradisi,” kata orang tua Donwori, sebut saja Mira, 60 di pengadilan Agama Kelas 1A Surabaya, Selasa (31/5).
Kehadiran Mira dan Donwori itu memang sengaja untuk berkonsultasi soal tata cara talak cerai di PA.
Mira merasa bahwa Karin sudah tidak pantas menjadi menan tunya lagi. Sebab, usai menikah dengan Donwori, Mira menganggap banyak sekali petaka yang menimpa keluarganya.
Yang paling pasti yakni utang keluarganya menumpuk akibat resepsi pernikahan itu. “Ya gimana tidak menumpuk. Lha wong banyak tamu yang tidak hadir. Hujannya lebat. Wes banjire kayak mambengi (seperti banjir tadi malam,Red),” kata Mira.
Selama hampir 40 tahun lebih, Mira sudah menabung dengan cara buwuhan (menghadiri hajatan) ke saudara, tetangga, sahabat, teman dan relasinya di instansi lainnya. Jika dihitung-hitung dari buwuhan itu, Mira yakin bakal mendapatkan buwuhan yang sama mencapai Rp 100 juta.