Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Oh, Matahari Seperti Bulan Sabit

Minggu, 06 Maret 2016 – 07:28 WIB
Oh, Matahari Seperti Bulan Sabit - JPNN.COM
Menjelang fenomena gerhana matahari total yang akan berlangsung pada Rabu (9/3) mendatang Observatorium Boscha, Lembang, melakukan berbagai persiapan untuk mengabadi momen yang jarang terjadi ini. Foto: Fajri Achmad NF/Bandung Ekspres/JPG

jpnn.com - BENGKULU – Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah bakal dilintasi Gerhana Matahari Total (GMT).  

Hanya saja, momen tersebut bisa tampak jelas bila dilihat dari dataran tinggi atau dari pinggir pantai. Hal ini dikarenakan puncak gerhana matahari yang terjadi tepat pukul 07.19 WIB tersebut, posisi matahari belum meninggi. 

Seperti yang dikatakan Kasi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Sudiyanto, SP kepada Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group) kemarin. 

“Puncak GMT kan hanya ada di Kabupaten Mukomuko, tapi tetap saja tidak bisa dilihat dari perkampungan. Harus dilihat dari dataran tinggi atau dari pinggi pantai. Karena saat GMT terjadi, posisi mataharinya masih di bawah kan itu waktu pagi,” terangnya. 

Demikian juga dengan Kota Bengkulu yang hanya bisa melihat Gerhana Matahari Sebagian (GMS), baru akan terlihat dari tempat yang tinggi.

“Kalau di Kota Bengkulu bisa dilihat dari atas Benteng Marlborought dan dari pinggir pantai. Tapi gerhananya tidak total, hanya sebagian saja, dengan kegelapan mencapai 90 persen lebih. Dari Kota Bengkulu mataharinya terlihat seperti ukuran bulan sabit,” paparnya lagi. 

Selain Kota Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, kabupaten lainnya juga akan mengalami GMS dengan persentase kegelapan bervariasi. 

Walau tidak mengetahui secara detail berapa persentase kegelapan yang akan dialami kabupaten lainnya, namun Sudiyanto memprediksi tingkat kegelapan mencapai 80-90 persen. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close