Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Oh Romantisnya, Robin Jemput Kekasih dengan Kereta Kuda

Jumat, 22 April 2016 – 09:12 WIB
Oh Romantisnya, Robin Jemput Kekasih dengan Kereta Kuda - JPNN.COM
Robin menjemput perempuan pujaan hatinya, Riyanti, dengan kereta kuda. Foto: ist for Batam Pos

Naik ke lantai dua, belok kiri. Disitulah kamar mempelai berada. Tempat tidur berbalut sprei merah khas pengantin baru umumnya warga Tionghoa langsung menjadi pemandangan. Di atasnya sudah terletak seserahan bernilai lebih dari ratusan juta.

Seserahannya sangat mewah. Apa saja? ada beberapa set tas merek Michael Kors, LV, Guess, beberapa jam tangan merek Esprit, Guess, dan juga beberapa set perhiasan emas, beberapa pasang sepatu merek terkenal, perlengkapan dapur seperti ember, gayung, selimut, koper, semua berwarna merah.

”Ada artinya semua. Kalau barang itu saya beli sendiri untuk istri saya karena saya cinta dan punya kerinduan dia menjadi pasangan saya sehidup semati hingga maut memisahkan. Sementara kalau warna merah itu, itu menjadi simbol kemakmuran dan semangat menyala-nyala untuk memulai hidup yang baru sebagai pasangan suami istri,” ujar Robin ketika dihubungi kemarin.

Di kamar pengantin tersebut, 10 rekan dan sahabat Robin didaulat menjadi pendamping. Mereka pun berpakaian sama dengan sang pengantin pria. Mengenakan jas dan celana hitam dengan bunga tersemat di kantong jas masing-masing.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.30 WIB, itu artinya saatnya menjemput mempelai perempuan. Robin beserta para pendamping prianya turun ke bawah. Dua pendamping menaiki kuda, dan Robin sendiri masuk ke kereta Cinderella yang digerakkan oleh kuda.

Dalam perjalanan ke Seipanas, iring-iringan mempelai pria ini menjadi pusat perhatian di kawasan yang mereka lalui seperti Penuin, Nagoya, Pelita, hingga Seipanas. Membutuhkan satu jam perjalanan.

Tiba di rumah mempelai perempuan, Robin tak begitu saja masuk mengikuti upacara minum teh bersama keluarga perempuan. Ia harus melewati berbagai ujian dulu dari tujuh pendamping wanita yang sudah menunggu di pekarangan perempuan.

Bersama pendamping pria, ia turut menjalani ujian yang diberikan tersebut mulai memberikan angpao, menggigit jeruk asam, minum bir, hingga makan pisang. Sangat sulit melewati tahapan itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News