Oh, Ternyata Ini Awal Mula Pak Ganjar Mencari Keluarga Ajudan Bung Karno
"Saya lupa, entah listrik atau PDAM. Kemudian saya minta staf saya cek ternyata betul, tiga bulan belum dibayar. Kemudian saya bantu," jelasnya.
Yang terakhir lanjut Ganjar barulah soal biaya sewa rumah. Ganjar mengatakan sangat terharu karena dia sampaikan per 1 Juni rumah kontrakannya mau diambil oleh pemiliknya. Padahal lanjut dia, 1 Juni merupakan hari lahir Pancasila dan Pancasila pencetusnya adalah Bung Karno.
"Maka saya sampaikan, boleh tidak saya minta nomor telepon pemilik rumahnya. Ternyata benar, rumahnya mau diambil dan direnovasi. Kalau direnovasi, kan Oma Koesno mesti meninggalkan tempat, padahal waktu itu hanya tinggal beberapa hari. Jadi setelah komunikasi dengan pemilik rumahnya, yasudah saya bayar saja," jelasnya.
Tidak ada tujuan apapun yang diinginkan Ganjar dengan membantu keluarga Oma Koesno itu. Semuanya hanya lebih pada cerita kemanusiaan semata.
"Saya juga ndak tahu ternyata ramai dan diviralkan di medsos. Mungkin tangan Tuhannya begitu, wong saya juga ndak kenal. Ini hanya soal cerita kemanusiaan saja. Dia ajudannya Bung Karno kok, sama seperti saat saya membantu yang di Semarang (Kapten Sanjoto) yang juga pernah mengawal Bung Karno. Setelah ini mudah-mudahan kawan-kawan yang ada di Jabar, Depok dan sekitarnya bisa membantu (Oma Koesno)," jelasnya.
Ganjar menegaskan, negara harus memberikan perhatian dan bantuan kepada orang-orang yang telah berjasa bagi negara.
Tak hanya para pejuang, para atlet dan orang-orang berprestasi yang pernah mengharumkan nama bangsa, harus diperhatikan.
"Kalau nasibnya tidak bagus maka wajib hukumnya kita membantu," tegasnya.