Okky Madasari, Melawan Korupsi dengan Sastra
Merangkai Fiksi dari Praktik Korupsi Sehari-hariSenin, 21 Maret 2011 – 00:51 WIB
”Novel ini justru memberi tahu kami orang-orang di dalam, yang justru malah seringkali tidak tahu apa-apa karena saling merasa tak enak satu sama lain.” kata Albertina.
Menurutnya, novel itu mempermudah orang memahami gampbaran tentangt praktik kotor di lembaga peradilan. Namun Albertina tetap menyodorkan keraguan. ”Yang menjadi pertanyaan kita semua sekarang, benarkah seburuk itu sistem peradilan kita?” tanyanya.
Sebab menurut Albertina, yang harus dikritisi tidak hanya hakim dan orang-orang yang berada dalam sistem, tapi juga orang yang mau menyuap. ”Dalam novel ini kita lihat sendiri, bagaimana pengacara dan orang-orang berperkara yang mencari-cari cara menyuap.”