Oknum Brimob Asal Tembak, Ibu-ibu Marah, Begini Jadinya...
jpnn.com - TIMIKA - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua, Brigjen Pol Rudolf A Roja mengatakan, situasi di Kabupaten Intan Jaya, Papua, sudah kondusif. Usai pembakaran markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Sugapa, Intan Jaya beberapa waktu lalu, kini aktivitas pelayanan Polsek kembali berjalan normal.
Wakapolda mengatakan, situasi Kamtibas di Kabupaten Intan Jaya pada umumnya dan pada khususnya di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) telah aman. “Situasi sampai siang ini (kemarin) tidak ada persoalan lagi. Dan siang ini sedang ada persiapan untuk pemakaman jenazah,” katanya, seperti dikutip dari Radar Timika, Kamis (1/9).
Rudolf juga menceritakan kembali kronologis kejadian, yang berujung pada aksi pembakaran Mapolsek Sugapa ini. Menurut dia, kejadian berawal saat sebelum terjadi aksi pembakaran mapolsek, sekitar enam orang warga masyarakat dalam kondisi mabuk akibat dipengaruhi oleh minuman keras (miras) memalangi jalan.
“Ada enam orang pemuda mabuk dan palang jalan. Lalu ada seorang sopir yang dipalang ini lalu memanggil anggota Brimob. Lalu saat anggota Brimob datang ke TKP, malah mereka diserang sama enam pemuda yang mabuk ini. Lalu oknum Brimob membuang tembakan peringatan dan mengejar mereka yang mabuk,”jelas Wakapolda.
Akan tetapi dalam pengejaran, keenam pemuda yang kedapatan mabuk dan melakukan pemalangan jalan ini, ada oknum anggota Brimob membuang tembakan yang tidak sesuai dengan prosedur.
“Ada oknum anggota Brimob yang tidak sesuai prosedur melakukan penembakan, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia si korban (Etinius Sondegau),”kata Rudolf.
Wakapolda menjelaskan kejadian ini,mengakibatkan keluarga dan kerabat korban marah dan mencoba mendatangi Mapolsek Sugapa untuk mencari oknum Brimob tersebut. Akan tetapi pada saat tiba di Mapolsek, ternyata personel Brimob saat itu tidak berada di Mapolsek Sugapa.
“Mereka (keluarga korban) terutama ibu-ibu datang ke Polsek untuk cari Brimob, ternyata tidak ada di Polsek. Pos Brimob itu ada berjarak sekitar 400 meter dari Polsek, tetapi karena ibu-ibu ini sudah marah, makanya mereka lampiaskan kemarahan mereka dengan memecahkan kaca-kaca lalu membakar Polsek tersebut,” urainya.