Oknum Linmas Diduga Mencoblos Dua Kali
jpnn.com - jpnn.com - Tim Kuasa Hukum pasangan calon Bupati Amin Napitupulu-Ramses Hutagalung mendampingi dua orang pelapor mengadu ke Panitia pengawas Pemilih (Panwaslih) Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, setelah sebelumnya memergoki seorang oknum perlindungan masyarakat (Linmas) mencoblos lebih dari satu kali, pada pemungutan suara, Rabu (15/2) kemarin.
Selain oknum linmas, seorang anak lurah juga diduga juga diduga melakukan pelanggaran yang sama, sehingga turut dilaporkan.
"Modusnya, oknum linmas itu tidak mencelupkan jarinya ke tinta tanda sudah mencoblos usai keluar dari bilik suara di TPS 5, Kelurahan Pandan. Saat itu warga yang melihat protes. Sehingga proses pencoblosan sempat terhenti," ujar Parlaungan Silalahi, salah seorang tim kuasa hukum Amin-Ramses, saat dihubungi, Jumat (17/2).
Menurut Parlaungan, pengaduan sudah diterima Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslih) Tapteng pada Jumat petang. Pelapor D Panggabean membawa sejumlah bukti. Di antaranya sebuah video yang berisi rekaman Ketua Bara JP Tapteng E Siagian, protes dan sempat berdebat dengan Ketua KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) di TPS 5," ucap Parlaungan.
Sementara itu, pelapor lain Syafrul Sihombing, mengaku melihat anak oknum lurah mencoblos di dua tempat berbeda.
"Saya ditugaskan sebagai saksi luar untuk memantau saksi di TPS 5 Kelurahan Pandan. Saya lihat anak seorang lurah mencoblos. Setelah nyoblos dia pergi, saya buntuti. Karena setahu saya dia warga Pandan Wangi. Saya buntuti sampai ke TPS 1 Pandan Wangi, ternyata dia nyoblos lagi di situ,” tutur Sihombing.
Untuk diketahui, pilkada Tapteng diikuti empat pasangan calon. Hasil penghitungan berdasarkan scan formulir C1 yang diunggah ke laman KPU memerlihatkan, pasangan Amin Pardomuan Napitupulu-Ramses Hutagalung meraih 30,66 persen suara. Pastor Rantinus Simanalu-Ustaz Muhammad Sodikin Lubis (15,97 persen).
Kemudian Bakhtiar Ahmad Sibarani-Darwin Sitompul (44,66 persen) dan Buyung Sitompul-Binsar Saruksuk (8,72 persen).(gir/jpnn)