Ombak Besar Balikkan 44 Kapal
jpnn.com - SURABAYA – Suasana Pantai Cumpat dan Kenjeran Selasa dini hari (5/8) bagaikan terjadi ’’perang’’. Tak ada seorang pun nelayan yang beristirahat di rumah. Mereka menceburkan diri ke laut dan menaiki perahu masing-masing.
Sesekali, di atas kapal, empasan ombak menerjang mereka. Namun, mereka tidak gentar. Dengan telaten, mereka menguras air laut yang masuk ke dalam kapal.
Muhammad Imron, salah seorang nelayan, sejak Senin (4/8) pukul 19.30 berjaga di atas perahunya semalaman. Dia bersiaga untuk menjaga perahunya dari terjangan ombak setinggi 2–3 meter. Ancaman pada kapal nelayan tidak hanya datang dari ombak tinggi, tetapi juga dari angin kencang. ’’Angin kencang mengakibatkan ombak menggulung dahsyat,’’ katanya.
Menurut satgas Kelurahan Bulak Sudjiono, setiap Agustus ombak dan angin kencang selalu menyambangi Kenjeran. ’’Biasanya, setiap tiga tahun sekali, ombaknya besar,’’ ungkapnya. Tetapi, lanjut pria kelahiran Bulak tersebut, ombaknya tidak sampai sebesar ini. Sejak semalam, dia turut mengawasi kondisi pantai bersama dengan nelayan lain.
Akibatnya, ketika pagi menjelang, tidak ada seorang pun nelayan di sepanjang Pantai Cumpat. Mereka kelelahan setelah semalaman menjaga kapal untuk tidak tenggelam.
Beberapa kapal tampak tersandar rapi di pantai. Mayoritas kondisinya sudah tidak utuh. Misalnya, kapal bercat kuning yang terlihat disandarkan di tepi pantai. Bagian depan perahu itu pecah. Tiang kapal juga telah hilang.
Kondisi yang sama ditemukan pada puluhan kapal lain. Beberapa kapal tidak bertiang lagi. Mesin di sebagian kapal hilang. Sisanya kosong melompong. Peralatan mencari ikan seperti dayung, kompresor (peralatan menyelam), dan jaring raib diterjang ombak.
Pada pukul 12.30, beberapa nelayan mulai bekerja untuk memperbaiki kapal. Mereka mengecat ulang kapal yang pudar. Sebagian lainnya memperbaiki bagian kapal yang rusak. Misalnya, tiang kapal dan galangan.