Online Streaming Vs Bioskop, Perfilman Nasional Diuntungkan
jpnn.com - Seiring pesatnya pertumbuhan pengguna internet di Indonesia, aplikasi baru pun bermunculan untuk memudahkan segala macam kegiatan. Salah satunya, aplikasi online streaming yang menghadirkan film-film layar lebar dengan kualitas yang baik pula.
"Bisnis online streaming jadi menjanjikan karena pengguna internet banyak sekali, cuma kan tidak semua orang punya jaringan internet di rumah. Jadi salah satu caranya melalui handphone. Makanya online streaming pertumbuhannya besar," ungkap Manager Marketing Iflix Indonesia, Tiara Sugiyono kepada JawaPos.com belum lama ini.
Selain itu, online streaming seperti Iflix, Hooq, Tribe, dan lainnya merupakan pilihan kedua selain menonton di bioskop. Terutama, untuk masyarakat yang tinggal di daerah yang tidak memiliki bioskop, sehingga dapat menontonnya dengan jaringan internet.
"Online streaming jadi second window selain penyangan di bioskop. Kita membuka kesempatan untuk orang-orang yang nggak punya akses ke bioskop. Kalau udah ke daerah-daerah pelosok kan nggak ada bioskop, tapi ada internet. Jadi, mereka bisa nonton lewat smartphone-nya," lanjutnya.
Sementara itu, menurutnya, nonton online sudah menjadi keseharian masyarakat di kota besar. Terbukti, dari banyaknya pengguna aplikasi Iflix yang ditawarkannya.
"Masyarakat responnya juga cukup antusias. Penonton dan downloader-nya cukup signifikan. Iflix sendiri sudah ada 5 juta pengguna aktif sejak 2016 pertama rilis," ungkapnya.
Lebih lanjut, Tiara mengatakan bahwa bisnis nonton streaming tidak merusak tatanan dalam industri film di tanah air. Sebab, film yang ditawarkan menunggu selesai tayang di layar bioskop lebih dulu sebelum masuk ke aplikasi streaming.
"Mengganggu bioskop dengan adanya kami (online streaming) sih tidak, karena kami ngasih opsi, nggak mencaplok jumlah penonton di bioskop, melainkan mewadahi orang-orang yang tidak bisa atau belum sempat nonton ke bioskop," paparnya.