OPEC Turun Tangan Harga Minyak Dunia Anjlok, Terburuk Sejak Pandemi
Penurunan harga juga diperburuk oleh para pedagang yang menafsirkan beberapa komentar yang dilaporkan dari seorang menteri Irak sebagai kesediaan negara itu untuk meningkatkan produksi jika diperlukan.
Namun, pemasar minyak mentah milik negara SOMO mengklarifikasi bahwa pihaknya melihat kenaikan bulanan OPEC+ sudah cukup untuk mengatasi kekurangan minyak.
Pernyataan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) berubah minggu ini ketika Sekretaris Jenderalnya Mohammed Barkindo menyatakan pasokan makin tertinggal dari permintaan.
OPEC+ pun menyalahkan kenaikan harga pada geopolitik daripada kurangnya pasokan dan memutuskan untuk tidak meningkatkan produksi lebih cepat dari sebelumnya.
OPEC+, yang mencakup Rusia, telah menargetkan peningkatan produksi 400 ribu barel per hari setiap bulan, dan telah menolak permintaan dari Amerika Serikat dan negara-negara konsumen lainnya untuk memompa lebih banyak.
Rusia adalah pengekspor minyak mentah dan bahan bakar utama dunia, mengirimkan sekitar 7 juta barel per hari atau 7,0 persen dari pasokan global.
Harga minyak dunia telah reli lebih dari 30 persen sejak invasi Rusia pada 24 Februari. Harga minyak mentah menyentuh puncak di atas USD 139 per barel pada Senin (7/3/2022), dan Relative Strength Index untuk Brent, indikator momentum, menunjukkan pasar akan melakukan aksi jual. (antara/jpnn)