Operasi Jantung Rahmi Masih Tunggu Diagnosis Ulang
Indrayanti menambahkan, rujukan dan serah terima penanganan Rahma kali ini baru dilakukan, setelah persetujuan dan kesiapan dari pihak orang tua Rahma atas tindakan rujukan dengan jarak yang cukup jauh.
Selain itu, fasilitas rumah sakit di Kepri juga belum memiliki alat penaganan khusus untuk jantung anak-anak. "Koreksi kelainan jantung belum bisa dikerjakan karena alat khusus belum dimiliki. Hanya ada katerisasi tapi untuk pasien dewasa," imbuh Indrajanti.
Dia memperkirakan akan ada beberapa tahap penting sebelum dilakukan operasi. Namun, pihaknya menyerahkan pada tim dokter RSUD dr Soetomo. Tim dokter kembar siam Kepri hanya akan memantau dan melakukan follow up dari setiap penanganan.
Ketua Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD dr Soetomo dr Agus Harianto, SpA pun mengaminkan pemaparan dari dr Indrayanti. Tim bedah anak akan lebih dulu melakukan rapat guna mengambil keputusan yang akan diambil.
Seiring itu, Rahma juga akan terus dilakukan stabilisasi dan diagnosis ulang untuk menemukan kemungkinan adanya kelainan-kelainan yang dialami pada jantung ataupun pembuluh darahnya.
"Tidak mungkin serta merta kami lakukan operasi. Harus ditelaah dengan matang. Kami rapatkan dulu dan periksa kondisi umum seperti periksa darah, ecocardiografi, katerisasi dan lain-lain," imbuh Agus.
Sementara itu, ibu pasien Warmin Bahrudin merasa bersyukur anaknya Rahma tidak banyak rewel selama perjalanan melalui pesawat terbang hingga tiba di ruang perawatan Selasa (7/3). Meski demikian, perasaan was-was tetap menghinggapi ibu asal Flores NTT itu.
Warmin mengungkapkan, Rahma dalam saat tertentu memang layaknya bocah sehat lainnya. Namun, beberapa kali saat kambuh, napasnya akan tersengal-sengal dan sesak. Putri dari Junaidi Bakri RL itu mudah kecapekan.